Pelaku Kekerasan Di Bursel Sementara Di Kejar Mapolres & TNI.

Hukrim323 views

Namrole,Demokrasi Maluku : Pelaku pembacokan warga Dusun Walafau Desa Wamkana, kecamatan Namrole, Ibukota Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dengan benda tajam terhadap korban bernama Jany Nurlatu (47), sementara dalam pengejaran pihak Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Pulau Buru dan Tentara Nasional Indonesi (TNI) Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1506/ Namlea.

Salem (50) pelaku pembacokan yang berasal dari Dusun Walafau merupakan sepupu dari korban kekerasan benda tajam bernama Jany Nurlatu (50), akibatnya luka Sajam mengena dahi dan Lengan tangan kiri bagian otot, yang bersangkuatan kini sedang perawatan di RSUD Salim Alkatiri Namrole.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Hingga kini pelaku belum juga ditemui, pelaku sedang menghindar dan lari ke Hutan Pulau Buru.

Kapolsek Namrole, AKP Zainudin Bugis saat ditemui Wartawan dikantornya Rabu 18/8, membenarkan peristiwa kekerasan pembacokan pelaku tersebut bernama, Salem terhadap korban yang bernama Jany Nurlatu itu, terjadi di Dusun Walafau pada hari Senin 16/8 pukul 9.00 Wit,

namun setelah pihak Kepolisian terjun ke Lapangan untuk Olah TKP, yang bersangkutan Salem (Pelaku) sudah tidak ada lagi, pelaku tersebut sudah lari ke hutan.

Untuk menangkap Pelaku Kata Kapolsek, kami dari pihak Kepolisian sudah membuat surat perintah (Sprin) ke Komando Rayon Militer (Koramil) 02 Leksula Kodim 1506/ Namlea untuk membantu Kami bersama jajaran Kepolisian Polsek Namrole untuk melakukan pencarian di hutan terhadap pelaku sekaligus Dua institusi ini melakukan pengamanan” Ujar Kapolsek Namrole.

Untuk mengetahi dimana keberadaan pelaku bersembunyi di Hutan Kata Zainudin, tentunya TNI/ Polri akan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat untuk mengetahui dimana tempat persembunyian pelaku.

“Saya berjanji dalam waktu dekat pelaku bisa ditemukan.” Tutur Kapolsek.

Kabar yang diterima dari masyarakat Dusun Walafau, pelaku yang bernama Salem itu, apakah pura- pura gila, atau gila dan yang bersangkutan katanya mengalami depresi ataukah ada permasalahan di dalam keluarga rumah Adat.(Adam Kiat).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *