Soal Calon Ketua DPD HANURA Maluku
Jakarta, Demokrasi Maluku ; Tinggal beberapa waktu ke depan Musyawarah Daerah (MUSDA) Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Maluku digelar, direncanakan bakal digelar pada pertengahan Juli 2025.
Berdasarkan isu yang beredar di kalangan internal HANURA bahkan di masyarakat Kota Ambon khususnya dan Maluku umumnya, ada sejumlah nama yang bakal maju sebagai kandidat dalam MUSDA HANURA Juli mendatang , Ada yang menyatakan tidak bermimpi maju, insya Allah, ikuti perkembangan, terkendala jarak dan bila ditugaskan partai.
Sejumlah nama yang disebut-sebut antara lain ; Ketua DPD HANURA Maluku Soeleman Layn,S.Sos, Sekretaris DPD HANURA Maluku Alfred Erenst Lelau,S.Sos, M.Si, Eddy Sarimanella, SH (anggota DPRD Prov Maluku,) Suleman Letsoin, S.H.I (anggota DPRD Prov Maluku) dari internal Partai dan Barnabas Nataniel Orno dan Agus Ririmase dari eksternal partai.
Anggota DPRD Provinsi Maluku asal Partai HANURA Suleman Letsoin yang juga di gadang- gadang bakal maju merebut kursi nomor satu di partai HANURA Maluku kepada Demokrasi Maluku via Handphone cellularnya Kamis (26/06/2025) mengemukakan, sebagai kader partai tentu dirinya memiliki keinginan untuk maju sebagai kandidat Ketua DPD.
Saat ini saya sementara mencari dukungan dari DPC-DPC yakni 11 DPC di kabupaten dan kota sambil memantau perkembangan waktu pendaftaran .
Selain syarat dukungan DPC dan mendaftarkan diri sebagai calon ketua, ada satu syarat yang harus dipenuhi sesuai aturan dan mekanisme partai yakni setelah mendaftar harus mendapat rekomendasi DPP
“Nah ketika kita sudah mendapat rekomendasi DPP baru kita bisa dipilih di dalam MUSDA, “ujar anggota DPRD Dapil Malra, Kota Tual dan Aru.
Kita mendaftar tapi kalau kita tak direkomendasikan maka kita tidak disertakan sebagai Calon Ketua.
“Jadi syarat utama setelah mendaftar harus mendapat dukungan atau rekomendasi DPP”.
Ketika ditanya apakah akan mendaftar sebagai kandidat , secara politis Letsoin katakan, akan melihat siapa-siapa yang mendaftarkan diri, baru kemudian mengambil langkah, jadi tergantung Situasi dan kondisi (Siko), ujar dia pula. (D-02)
