Tema yang diusung “Membangun Bersama Menuju Buru Berseri,” Pemerintah Kabupaten Buru menegaskan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam mewujudkan daerah yang berbudaya, sejahtera, dan religius. Bupati Buru Ikram Umasugi, SE menyampaikan, tema tersebut tidak sekadar slogan, tetapi menjadi arah dan semangat pembangunan daerah ke depan.
“Membangun bersama berarti kita tidak dapat berjalan sendiri, pemerintah membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat Bupolo untuk mewujudkan kemajuan yang berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam kurun lima bulan kepemimpinan Bupati Ikram Umasugi dan Wakil Bupati Sudarmo, berbagai program strategis nasional berhasil digerakkan di Kabupaten Buru.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Pembangunan Rumah Sakit Tipe C KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uro-Nefrologi) dengan nilai investasi Rp159 miliar, yang ditandai peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan pada Juli 2025 dan ditargetkan beroperasi pada 2026.
2. Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Desa Waelihang senilai Rp22 miliar, yang diresmikan pada awal Oktober dan turut dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR RI, Saadia Uluputty.
3. Penyediaan lahan seluas 7 hektar untuk Sekolah Rakyat di Desa Ubung yang akan mulai dibangun tahun 2026 dengan nilai proyek Rp250 miliar.
4. Pembangunan 300 unit perumahan bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun ini.
5. Program bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem.
6. Dukungan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta penyediaan lahan dapur umum MBG di tiga kecamatan.
“Semua program ini berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, pemerataan pembangunan, dan penguatan kemandirian ekonomi daerah,” ujar Bupati Ikram.
Dengan Capaian 100 Hari Kerja: Dari Infrastruktur hingga Reformasi Birokrasi
Dalam program 100 hari kerja, Pemkab Buru menuntaskan sejumlah agenda prioritas, di antaranya:
Penataan infrastruktur perkotaan, termasuk rehabilitasi pasar ikan, lahan parkir, serta peningkatan kebersihan kota dan pasar.
Peningkatan pelayanan pendidikan, melalui peluncuran Makan Bergizi Gratis bagi siswa SD dan SMP serta pemerataan tenaga guru di seluruh kecamatan.
Layanan kesehatan gratis dan pemerataan tenaga medis.
Penataan birokrasi, dengan penegakan disiplin ASN, penyelesaian data anomali pegawai, serta digitalisasi sistem pembayaran pajak daerah.
Keberhasilan tata kelola keuangan daerah juga ditandai dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diraih 10 kali berturut-turut sejak 2015 hingga 2024 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
Kabupaten Buru terus menunjukkan kemajuan signifikan di berbagai bidang.
Pemerintah Daerah menerima sejumlah penghargaan di antaranya:
Penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Maluku atas keberhasilan membentuk Pos Bantuan Hukum dan Keluarga Sadar Hukum di 82 desa.
Kenaikan kuota BBM minyak tanah dari 447.000 liter menjadi 583.900 liter atau naik 150.000 liter.
Anugerah Pesona Indonesia 2025 dari Kementerian Pariwisata RI untuk Destinasi Wisata Lumba-Lumba Pantai Jikumarasa dan Minyak Kayu Putih sebagai pemenang kategori wisata air dan cendera mata.
Penyaluran bantuan sosial tunai dan pemberdayaan sosial bagi warga miskin ekstrem serta komunitas adat terpencil, termasuk penyaluran tahap II program BPNT dan PKH.
Gotong Royong, Budaya, dan Spirit Retemena Bara Sehe
Dalam refleksinya, Bupati Ikram menegaskan bahwa capaian-capaian tersebut merupakan hasil dari kerja bersama seluruh pihak pemerintah, DPRD, Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, pelaku usaha, pemuda, organisasi perempuan, hingga insan pers.
“Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan seluruh masyarakat dari Waehotong Baru hingga Danau Rana, dari Kayeli sampai Namlea. Semua capaian ini adalah hasil kerja kolektif kita bersama,” ungkapnya.
Ia menutup dengan semangat khas masyarakat Bupolo: “Retemena Bara Sehe” Maju Terus Pantang Mundur. “Dengan bekerja ikhlas, berpikir maju, dan berlandaskan iman serta budaya, kita akan mewujudkan Buru yang berbudaya, sejahtera, dan religius,” tandas Bupati Ikram.
Peringatan HUT ke-26 Kabupaten Buru menjadi tonggak penting untuk memperkuat tekad bersama dalam membangun daerah. Pemerintah menargetkan agar pembangunan ke depan semakin inklusif, merata, dan berkelanjutan.
Dengan spirit “Membangun Bersama Menuju Buru Berseri,” Kabupaten Buru menatap masa depan dengan optimisme menuju daerah yang mandiri, maju, dan tetap berpegang pada nilai-nilai budaya serta spiritualitas yang diwariskan leluhur Bupolo. (*)
Namlea , Demokrasi Maluku ; Kabupaten Buru (12/10/2025) genap berusia 26 tahun menjadi momentum bersejarah ini berlangsung khidmat di lapangan Pattimura Namlea, Minggu (12/10/2025).
HUT Buru ke-26, Bupati Inginkan Semangat Membangun Bersama
