Dulu Hantam Murad Ismail Kini Bela Habis-Habisan, Ada Apa
Ambon,Demokrasi Maluku: Collin Lepuy salah satu masyarakat Maluku asal kepulawan Aru yang pernah menjadi caleg pada 2019 dari PDI Perjuangan dinilai menjilat ludah sendiri karena ketika dulu hantam.Murad Ismai, sewaktu tahun 2019, kini malah membela Murad Ismail habis-habisan ada apa gerangan, demikian , Yermina Larwuy salah satu masyarakat Aru kepada media ini akhir pekan lalu lewat handphone selulernya.
Menurut Larwuy, hidup di PDI Perjuangan juga tidak berarti, bayangkan saja dia ikut Pileg 2019, dapat suara di Dapil di mana bergabung 3 Kabupten/Kota yaitu Kanupaten Kepulauan Aru, Kabupten Maluku Tenggara dan Kota Tual dia punya suara 600 lebih. Bayangkan saja dengan model begitu dia mau jadi apa sebagai politisi..
‘Jadi ibarat kambing makan rumput, di PDI Perjuangan tidak pakai karena hasil kerja politik nol alias tidak berhasil lalu mulai cari akal dengan bajakan mengais rezeki dengan cara jual idelisme’.B
“Bayangkan saja dia dulu itu hantam Pak Murad, sekarang mulai jilat lagi”.
Ibarat jadi tukang slaber lalu mulai bertugas kasi bersih kotor di lantai”. Padahal kotor di lantai itu sudah keras, sebenarnya seng perlu Collin jadi tukang slaber lai.
“Kalau mau main dua kaki dalam politik, pas Collin orangnya, dulu waktu pileg yang kami tahu di Dobo itu dia kerja untuk dirinya di Aru tapi di pusat dia dukung calon lain dari Partai lain dan itulah hasilnya juga tidak memuaskan” .
Maka dari itu sebagai orang tua di Dobo beta himbau untuk Collin, kalau mau besar, evaluasi dirimu siapa, ada di mana, usahakan pekerjaan yang halal dan jangan lagi menjilat”.
Katanya di kampus saat itu, katanya menonjol tapi ilmu digunakan di tempat yang salah, jadi sama saja dengan jual ilmu, bela orang yang dulu ducampakkan, hanya karena sesuap nasi., demikian Larwuy.
“Kami PDI Perjuangan tak akan terkubur, justru yang terkubur adalah anda Collin Lepuy, anda kalau tetap dengan model seperti ini maka tak akan berhasil dalan upaya apapun”.
- “Jadi koreksi diri lalu, berubah supaya bisa berhasil baik , demikian Larwy.
