Tampilkan Busana jaman Batu Saat Bawakan Doa Adat, Bupati Takjub.

Wisatabudaya348 views
Link Banner

Demokrasi Maluku : Ohoi Wulurat tampilkan Busana Asli Pria jaman batu, Saat Penjemputan dan doa adat bagi Bupati Malra, Jumat (13/05/2022)

Bupati Malra M. Theher Hanubun begitu tertarik dan takjub mengaksikannya, bupati bahkan menginginkan untuk melestarikan Kearifan Lokal pada Ohoi tersebut.

Setelah melalui serangkaian upacara adat pada Ohoi Wulurat, sebelum memasuki Kampung yang masih memelihara adat istiadat Kei itu, Bupati Malra M.Thaher Hanubun tertarik untuk melestarikan Kearifan Lokal yang ada pada kampung tersebut.

Kepada awak media Bupati Thaher mengatakan,
” tradisi dan pakaian adat orang Kei yang harusnya ditampilkan pada acara-acara tertentu misalkan Mode Show seperti yang ditampilkan oleh kampung wulurat harus dikembangkan dan ditampilkan.

“Seharusnya busana asli ini ditampilkan pada acara-acara tertentu, akan misalkan ada show pakaian asli Kei ini harus ditampilkan”

Dirinya menambahkan, bahwa nantinya bagi kaum perempuan yang ibu-ibu pakai pakaian apa nanti kita coba untuk tampilkan.

Bupati Thaher menyebutkan nama celana yang dibuat dari kulit kayu tersebut dengan bahasa kei yaitu heman yang artinya celana yang menutupi aurat laki-laki pada jaman dahulu.

“Ini namanya heman celana bagi pria kalau di papua itu koteka dan saya sedang mencari busana kei asli yang seperti apa yang dipakai pada jaman dulu yang ditampilkan pada saat ini”

Bupati Thaher menambahkan
Karena sudah moderen jadi kita harus tutupi aura tetapi yang lama kita tidak boleh tinggalkan harus ditampilkan.

Bupati Thaher juga mengaku bahwa dirinya selama masa jabatanya selama tiga tahun setengah ini baru menemukan pakaian asli suku kei jaman dahulu.

“hari ini saya jalan sudah lebih tiga setengah tahun di Malra baru saya temukan yang seperti ini ohoi Wulurat yang masih terlihat alami”

Untuk diketahui bahwa Bupati Malra M.Thaher Hanubun pada saat berkunjung ke Ohoi Wulurat dalam rangka menghadiri syukuran misa pertama pastor Marius Sarkol yang juga dihadiri Uskup Diosis Amboina MGR Seno Ngutra.

Bupati dan rombongan dijemput oleh masyarakat setempat dengan menampilkan busana jaman dahulu yang dipakai oleh leluhur seorang toko adat memakai busana yang terbuat dari kulit kayu pada saat membawakan doa adat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *