Ikuti Apel Siaga TPKNB Se-Indonesia Secara Daring

Kesehatan771 views

Kadis PPKB Aru Berharap Angka Stunting Terus Menurun

Dobo,Demokrasi Maluku : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Kepulauan Aru bersama Tim Pendamping PKK,Bidan dan PPKB Desa yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga Kabupaten Kepulauan Aru mengikuti Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak dalam Upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Apel Siaga secara virtual (hibrid) ini berlangsung serentak secara Nasional yang diikuti setiap daerah se-Indonesia, pada Kamis (12/5).

Di Kabupaten Kepulauan Aru kegiatan tersebut dilaksanakan di Lantai 2 Kantor Bupati Aru dan dipimpin langsung oleh Kadis PPKB dr.Hentji Hendrik Darakay.M.Kes

Kepada media ini Darakay mengatakan Kegiatan ini secara langsung di ikuti oleh seluruh provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

“Jadi kegiatan ini diikuti oleh 34 provinsi,514 Kabupaten/kota se-Indonesia dan perlu diketahui bahwa Secara Nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI menghadirkan Tim Pendamping Keluarga sebagai langkah preventif dalam membantu mengatasi permasalahan stunting di Indonesia”katanya.

Darakay menjelaskan bahwa Gerakan Tim Pendamping Keluarga merupakan sebuah gerakan preventif, promotif dan tindakan. Tim Pendamping Keluarga membantu jalannya komunikasi pada tenaga kesehatan sekaligus memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat

“Di dalam Tim Pendamping Keluarga ini terdapat bidan sebagai penyuluh program Keluarga Berencana (KB), Tim Penggerak PKK serta kader yang dapat membantu memberikan pembinaan guna menciptakan ketahanan keluarga.Kemudian dalam memberikan pendampingan dan edukasi, tim itu akan memantau kondisi keluarga melalui kunjungan ke rumah, berkomunikasi pada remaja,ibu hamil, ibu melahirkan,ibu menyusui dan juga anak balita”jelas Darakay.

Menurut Kadis PPKB ini Pemeriksaan sangat penting untuk mempersiapkan kondisi fisik pada saat ibu memasuki masa kehamilan, sekaligus menekan angka stunting yang sampai hari ini masih tinggi melalui pendataan kesehatan calon ayah dan ibu.

Selain itu Pendampingan harus diberikan karena stunting tidak hanya berhubungan dengan kurangnya asupan gizi bayi atau mengenai kesehatan pada ibu saja, tetapi juga pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di dalam keluarga.

“Stunting bukan hanya persoalan mengenai gizi tapi terdapat persoalan mengenai psikologis seperti kelekatan pasangan hidup terhadap pengasuhan, membuat anak dengan senang agar asupan gizi yang masuk juga baik”tuturnya.

Lanjut Darakay Untuk Tim Pendamping Keluarga sendiri di ambil dari Desa setempat sebagai aktor,sebagai pemain sehingga mereka bersama Bidan yang ditugaskan di Desa tersebut bisa melakukan pendampingan secara langsung.
Terutama terhadap ibu hamil dan melahirkan serta bayi pada masa pertumbuhan sehingga bayi tersebut lahir dan tumbuh dengan sehat dan dipastikan dengan pendampingan yang mereka lakukan bisa menurunkan angka Stunting di Daerah ini

Dikabupaten Kepulauan Aru sendiri menurut Darakay saat ini angka Stunting cukup tinggi dan pihaknya akan berupaya agar kedepan angka Stunting di Aru bisa menurun.

“Angka Stunting di Kabupaten Kepulauan Aru cukup tinggi,ditahun 2021 angka Stunting 35,8% atau 4.200 anak yang masi Stunting dan dari Kementerian mengharapkan agar di tahun depan angka Stunting di Aru menurun sekitar 25% dan kita akan berjuang dan bekerja keras untuk menurunkannya dari 4.200 menjadi 3000″ujar Darakay.

Terkait rentang kendali daerah kepulauan sebagai salah satu faktor penghambat dalam pemantauan dan penanganan Stunting di Aru Darakay telah memiliki cara untuk menanganinya.

” Terkait rentang kendali karena daerah kepulauan dan menjadi salah satu faktor penghambat maka kita memiliki solusi yakni memfasilitasi para pendamping keluarga ini dengan Hand Phone Android sehingga sistim komunikasi dan koordinasi antara kita dengan mereka tetap berjalan.

Terutama terkait pelaporan perkembangan Stunting di desa yang mereka lakukan pendampingan, kita berharap dengan bekerja secara bersama-sama kita dapat menurunkan angka Stunting di Aru dan kedepan dipastikan Aru akan bebas Stunting, “ungkap Darakay.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *