Satgas Covid RI Sampaikan Belasungkawa Atas Meninggalnya Danki Brimib

Ambon1,146 views

Ambon – Satuan Tugas (Satg as) Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, amplop ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Komandan Kompi (Danki) Batalion A Satuan Brimob Polda Maluku, Iptu LT, pada Minggu (4/4/2021) pagi kemarin.

“Atas nama Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, kita menyampaikan turut berduka cita dan keprihatinan yang mendalam atas meninggalnya Danki Iptu LT,” smga alm memdapat tempat yang layak disisi Tuhan YME, dan keluarga diberi penghiburan ungkap Juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, dr. Doni Rerung di Kantor Gubernur Maluku, Selasa (6/4/2021).

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Doni menjelaskan, kejadian ini sudah dilaporkan pihaknya ke Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI). Komnas KIPI merupakan komisi bentukkan Pemerintah Pusat yang kompleksitas gejala pasca vaksin.Kalo di provinsi ada KOMDA KIPI dan kabupaten / kota ada POKJA KIPI,

Doni mengatakan, meninggalnya Danki Iptu LT tidak adanya dengan suntikan vaksin. Kemungkinan, almarhum terinfeksi Covid-19 akibat belum terbentuknya antibodi.

Mungkin kondisi ini diperparah dengan daya tahan tubuh almarhum yang sedang mengalami penurunan ditambah dengan wilayah kerja yang ada di zona oranye, perbaikan yang cepat berkembang menjadi parah.

Kesimpulan ini, kata dia, juga berdasarkan hasil laboratorium melalui Tes Cepat Molekuler lewat sampel swab yang menunjukkan indikasi almarhum terinfeksi Covid-19. Swab diambil setelah Iptu LT meninggal dunia.

“Hal ini untuk membuktikan almarhum positif Covid-19. Itu memberikan alasan, kenapa jenazah dikelola secara protokol kesehatan. Karena jenazah pun potensi virusnya masih hidup, ”tuturnya.
Doni menuturkan, LT mengikuti vaksinasi tahap pertama pada 30 Maret 2021 lalu bersama anggota Polri lainnya.

Pada tanggal 31 maret terdapat keluhan. Yang dibawa ke rumah sakit yang dirawat di IGD brapa jam kemudian pulang kerumah. tgl 2 april ada keluhan lagi dan dibawa pulang k IGD kemudian pulang dan disarankan utk rawat jalan. Tgl 4 april alm dibawa k RS, namun tidak tertolong.

Menurut Doni, semacam ini tetap akan terus ditelusuri termasuk mencari apakah ada penyakit bawaan atau tidak. Pihaknya pun bisa peduli bila Iptu LT meninggal bukan karena pegaruh vaksinasi.

Belakangan, program vaksinasi mendapat tanggapan dari berbagai4 kalangan. Beberapa orang beranggapan, vaksin aman bagi tubuh. Menanggapi hal ini, Doni pernyataan vaksinasi seperti halnya imunisasi.

Ada gejala yang muncul setelah mendapat suntikan vaksin. Gejala yang dimaksud seperti demam, badan sakit dan gejala lainnya. Namun kondisi badan semacam ini merupakan gejala ringan hingga sedang.

“Kalau yang berat itu sampai syok. Tapi sampai saat ini belum ada yang sampai syok. Nah itu gejalanya. Tapi sampai kematian, tidak. Kecuali syok tidak mendukung bisa menyebabkan kematian. Tapi bukan karena virus, tapi karena syoknya,” urainya.

Target perihal 1,2 juta vaksinasi di Maluku, Doni menuturkan, berdasarkan pemaparan Satgas Covid-19 Kota Ambon, dalam sehari mereka bisa memvaksin kurang lebih seribu orang. Kinerja semacam ini, bisa diterapkan Pemkab / kota lainnya di Maluku untuk mencapai target yang ditetapkan.

“Kalau dia hanya laksanakan tidak ada gebrakan, dia tertinggal. Kalau kota Ambon bikin gebrakan, seperti akan mengaktifkan posko di kecamatan. Tiap kecamatan terdapat delapan posko. Tujuannya agar memudahkan dan dapat dicapai masyarakat untuk mau datang vaksin,” tuturnya.

Doni menambahkan, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Maluku Kasrul Selang telah menginstruksikan Kepala BPBD Maluku Hendry M. Far-Far untuk segera mendata Aparatur Sipil Negara (ASN) provinsi Maluku Hasil data tersebut akan dilaporkan ke pemerintah pusat. Data ini melampirkan nama, NIK dan nomor handphone para ASN.

Secara penyajian, lanjut Doni, pada tahap pertama, sebanyak 80 persen yang telah mengikuti vaksin dari target 1,2 juta. Di tahap kedua, masih mengalami kekurangan karena masih menunggu giliran.

“Nah, akan ditingkatkan terus. Kalau tadi pengendalian dari Kota Ambon (Satgas Kota Ambon), bahwa Kemenkes masih mendorong untuk Lansia diutamakan. Jadi, kembali lagi nanti, dinas kota untuk melakukan fokus kepada lansia karena targetnya masih rendah,” tutup Doni.

Untuk itu, satgas mengajak kepada Lansia utk berbondong bondong, tempat vaksinasi begitu juga warga lainnya jika sudah mendapat dukungan. Tidak perlu ragu lagi, karena VAKSI aman dan Halal. (humasmaluku).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *