Ambon, Demokrasi Maluku: Hujan dengan intensitas tinggi di Manado ibukota Provinsi Sulawesi Utara pada pukul 15:09 WITA, dengan ketinggian udara antara 50 sampai 300 senti meter, Banjir dan longsor mengakibatkan lima (5) orang meninggal dan satu (1) masih dalam pencarian , serta 500 jiwa mengungsi, dan masih dalam proses pendataan.
Beberapa rumah rusak dan tergenang, demikian dikutip dari beberapa akun facebook dan bnpb.go.id
Kecamatan dan daerah yang ditimpa banjir dan longsor antara lain: terjadi di lokasi Perkamil Lingkungan lima (5) sebanyak tiga (3) orang masing-masing Fani Poluan (50 tahun), Arni Laurens (44 tahun) dan Celsi (8 tahun), di Kelurahan Paal 4 Lingkungan 6, korban meninggal Aiptu Kifni Kawulur (48 tahun) dan di lokasi Lorong Cempaka Jalan Laut Kelurahan Malalayang Barat dua (2) korban jiwa yakni Meiny serta satu (1) belum ditemukan.
Kecamatan terdampak bencana tersebut yakni Kecamatan Singkil (lima kelurahan), Kecamatan Tuminting (lima kelurahan), Kecamatan Bunaken (satu kelurahan), Kecamatan Paal Dua (enam kelurahan), Kecamatan Tikala (empat kelurahan), Kecamatan Wenang (dua kelurahan), Kecamatan Sario (tiga kelurahan), Kecamatan Malalayang (empat kelurahan) dan Kecamatan Wanea (tiga kelurahan). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado melakukan kaji cepat dan evakuasi bersama SAR, TNI / Polri, masyarakat dan relawan. Selain itu, BPBD Kota Manado juga memberikan bantuan makanan siap saji kepada para pengungsi.
BPBD Kota Manado. Banjir saat ini telah berangsur surut.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kota Manado mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat dilengkapi kilat / petir.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.
Masyarakat dapat memperoleh informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta bencana bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.
(*)