Ambon,Demokrasi Maluku ; Potensi pariwisata Maluku yang kaya akan keindahan alam, budaya, dan sejarah dinilai belum dikelola secara serius oleh Pemerintah Provinsi Maluku. Hingga kini, Maluku belum tercatat dalam Kalender Pariwisata Nasional dan bahkan tidak memiliki kalender pariwisata daerah sebagai acuan penyelenggaraan event tahunan.
Sekretaris Komisi IV DPRD Maluku, Wellem Kurnala, menilai kondisi tersebut mencerminkan lemahnya perencanaan dan arah kebijakan pengembangan pariwisata di Maluku. Ia menyebut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Achmad Jais Ely, tidak menunjukkan kompetensi dan keseriusan dalam mengelola sektor strategis tersebut.
“Kalender pariwisata adalah instrumen paling dasar. Kalau itu saja tidak ada, bagaimana mau bicara promosi dan pengakuan nasional,” kata Kurnala di Ambon, Selasa, 16/12/ 2025.
Menurut Kurnala, tanpa kalender pariwisata yang jelas, agenda-event daerah sulit dipromosikan secara terstruktur dan berkelanjutan. Akibatnya, peluang Maluku untuk masuk dalam kalender pariwisata nasional menjadi tertutup.
Ia juga menyoroti buruknya komunikasi antara Dinas Pariwisata dan DPRD Maluku. Komisi IV DPRD, kata dia, telah berulang kali mengundang Kepala Dinas Pariwisata untuk rapat kerja membahas pengembangan pariwisata, namun undangan tersebut tidak pernah dihadiri.
“Kami mengundang secara resmi, tetapi Kepala Dinas tidak pernah hadir. Ini bukan sekadar soal teknis, tapi soal komitmen,” ujarnya.
Kurnala menilai sikap tersebut merugikan daerah, mengingat sektor pariwisata berpotensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah kepulauan.(*)
















