Ambon, Demokrasi Maluku ; Berlangsung dilantai VII Kantor Gubernur Maluku Kamis malam (16/10/2025) Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bola Volli Seluruh Indonesia (PBVSI) Imam.Sudjarwo melantik dan mengambil sumpah 43 Pengurus Daerah PBVSI Provinsi Maluku periode 2025-2029, yang dinahkodai oleh Alimuddin Kolatlena .
Pelantikan ini menandai langkah penting dalam pengembangan bola voli di provinsi Maluku lebih khusus menghadapi Pekan Olahraga Maluku (POPMAL) dan event penting lainnya baik di daerah maupun nasional.
Ketua Umum PBVSI Maluku Alimuddin Kolatlena dalam sambutannya bertekad dan berkomitmen menyatukan persepsi membangun PBVSI di Maluku agar lebih maju dan lebih baik ke depan.
“Yakin dan optimis bukan karena saya ketua umum tapi karena 43 pengurus PBVSI Maluku yang baru dilantik sudah siap untuk bersama mengembangkan olahraga bola voli di Maluku,” .
Namun menurut Kolatlena maju tidaknya olahraga di Maluku juga tidak terlepas dari kolaborasi antara PBVSI Maluku, KONI Maluku dan Pemerintah Provinsi Maluku. “Karena dengan kolaborasi dapat memajukan olahraga termasuk Cabang Olahraga (Cabor) bola voli,” .
Cabor bola voli di Maluku miliki potensi besar, karena sangat dimintai seluruh masyarakat di daerah ini.
“Bola voli sangat populer dan diminati masyarakat Maluku. Antusiasme masyarakat Maluku terhadap bola voli sangat luar biasa. Setiap kampung pasti ada lapangan bola voli. Apalagi Maluku mempunyai atlet bola voli yang namanya sudah terkenal yakni Lodrik Maspaitella yang merupakan toser terbaik tim voli Indonesia, adalah bukti atlet Maluku untuk olahraga ini sudah terkenal,” ujar Kolatlena anggota DPR RI .
Pada kesempatan itu Ketua Umum KONI Maluku, Sam Latuconsina
dalam sambutannya mengemukakan, konsolidasi pengembangan olahraga diawali dari restrukturisasi kepengurusan cabang olahraga.
“Saya selalu menyampaikan ada empat (4) komponen yang menjadi tolak ukur kebangkitan olahraga. Yakni atletnya, pelatih, wasit, dan kepengurusan cabang olahraga, empat komponen ini tidak bisa dilepas pisahkan jika ingin membangkitkan olahraga termasuk di Maluku,” kata mantan wakil wali Kota Ambon
Sam mengaku optimis PBVSI dibawah kepemimpinan Ketua Umum Alimuddin Kolatlena yang juga adalah mantan atlet bola voli, pasti mengetahui karakteristik olahraga ini. “Tadi dalam sambutan Ketum PBVSI Maluku sudah menganalisia kondisi olahraga bola voli di Maluku. Dengan demikian sudah bisa menentukan langkah-langkah untuk memajukan olahraga di Maluku khususnya Cabor voli,” .
Ketum PP PBVSI Imam Sudjarwo, pada kesempatan yang sama menyampaikan harapannya agar PBVSI Maluku segera membuat program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Saya harapkan program tersebut yang memang bisa dilakukan PBVSI Maluku bukan program angan-angan,” ungkap Imam Sudjarwo.
Dirnya mengaku bangga karena sebelum dilaksanakan pelantikan pengurus, PBVSI Maluku telah menggelar turnamen bola voli antar pelajar SMA se-Maluku.
” Ini menunjukan antusiasme anak-anak di Maluku sangat besar terhadap bola voli”.
“Saya perlu sampaikan bahwa bola voli saat ini menjadi olahraga nomor dua yang memiliki penggemar sangat besar setelah sepakbola,” kata Sudjarwo.
Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali Ie, mengatakan voli bukan sekadar olahraga hiburan di desa-desa, di pantai-pantai, di lapangan-lapangan kampung. Tapi voli telah menjadi ruang perjumpaan masyarakat, bahkan menjadi alat perekat sosial.
“Artinya, PBVSI Maluku bukan hanya membina atlet, tetapi juga mewarisi dan mengembangkan budaya olahraga rakyat, dengan semangat hidup orang basudara yang tinggi, memegang teguh nilai-nilai pela gandong, sportifitas, dan solidaritas telah menjadi karakter masyarakat kita sejak lama. Nilai-nilai inilah yang harus menjadi roh pembinaan olahraga voli di Maluku,” ujar Sadali Ie, membacakan sambutan Gubernur Maluku.
Di tingkat nasional, olahraga voli sedang mengalami euforia besar berkat kompetisi proliga, timnas voli putri yang menorehkan prestasi di ASEAN, serta maraknya liga-liga amatir di berbagai daerah, adalah momentum emas yang tidak boleh dilewatkan oleh Maluku.
Namun kita juga menghadapi sejumlah tantangan yakni minimnya infrastruktur lapangan standar, terutama di kabupaten/kota kepulauan, keterbatasan kompetisi berjenjang untuk atlet usia dini, kurangnya pelatih dan wasit bersertifikat, dan peningkatan budaya sportainment yang kadang lebih mementingkan tontonan dibanding pembinaan yang sistemik.
“Oleh karena itu, saya berharap PBVSI Maluku tidak hanya fokus pada event-event seremonial, tetapi menyusun roadmap pembinaan yang terukur dan berkelanjutan, mulai dari desa hingga provinsi,” tandas Sekda.
Hadir pada acara tersebut Ny.Bebi Maya Rampen-Lewerissa, Ny.Rohani dan Ny.Nita Bin Umar sebagai Ketua Korni Provinsi Maluku Direktur PD. Panca Karya dan staf serta Ketua-Ketua Cabor di Provinsi Maluku serta tamu undangan lainnya. (D-02)