Ambon, Demokrasi Maluku ; Sekolah Lansia Ceria diresmikan di Ambon, berlangsung, Kamis (12/06/2025);di Halaman Gereja Imanuel OSM, Kecamatan Nusaniwe.
Peluncurannya dilakukan langsung Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN melalui yang disatukan dengan Penguatan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) di Kota Ambon.
Peresmian dilakukan langsung oleh Staf Ahli Menteri Bidang Hukum, Kelembagaan, dan Reformasi Birokrasi Kemendukbangga/BKKBN, Viktor H. Siburian, SE, M.Si., CA, QIA, CGCAE, CAC.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dr. Mauliwaty Bulo, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta, S.Sos., Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Beby Lewerissa, Ketua TP PKK Kota Ambon Felisa Maria Wattimena, para pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para siswa lansia.
Dalam sambutannya, Viktor Siburian menegaskan bahwa ketahanan keluarga adalah fondasi utama dalam pembangunan bangsa.
“Keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk karakter. Dengan pendampingan yang tepat, setiap anggota keluarga dapat tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri,” ujarnya.
Ia menyebutkan dua program unggulan yang kini dikembangkan Kemendukbangga/BKKBN yakni Sekolah Lansia dan GATI menjadi pendekatan strategis dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok lansia dan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan anak.
Sekolah Lansia “Ceria” yang diresmikan ini menjadi sekolah lansia kedua di Kota Ambon dan yang ke-10 di Provinsi Maluku.
Melalui pendekatan edukatif dan komunitas, para lansia dibina agar tetap sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
“Lansia bukan beban pembangunan. Mereka adalah figur teladan, sumber hikmah, dan tetap bisa berkarya,” tegas Viktor.
Sementara itu, penguatan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) turut menjadi fokus kegiatan.
GATI mendorong kesadaran kaum pria untuk berbagi peran dalam pengasuhan anak bersama istri.
“Kehadiran ayah sangat menentukan masa depan anak.
Perlu edukasi dan dukungan komunitas agar ayah tidak hanya menjadi pencari nafkah, tapi juga panutan dan pelindung dalam keluarga,” tambahnya.
Viktor juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon atas dukungan nyata terhadap program Bangga Kencana.
Ia pun mengucapkan selamat kepada para oma dan opa yang resmi menjadi siswa Sekolah Lansia “Ceria”.
Wakil Wali Kota Ambon Tekankan Komitmen Ramah Usia
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisutta menyampaikan apresiasi atas peluncuran program yang dinilai menyentuh sisi kemanusiaan dalam pembangunan.
“Sekolah Lansia Ceria adalah bukti bahwa para lansia tetap dihargai dan diberdayakan.
Mereka bukan kelompok yang ditinggalkan,” katanya.
Ia mengungkapkan, sekolah lansia pertama di Ambon sebelumnya telah dibentuk di Desa Hutumuri dan telah mewisudakan 42 siswa lansia.
Ely juga mendorong keberlanjutan program GATI sebagai gerakan sosial yang menumbuhkan keluarga harmonis.
“GATI harus menjadi gerakan yang konsisten dijalankan. Ini adalah gerakan moral bagi para ayah untuk hadir, membimbing, dan mendidik anak-anaknya,” tegasnya.
Ketua TP-PKK Maluku Soroti Fatherless dan Kehidupan Lansia
Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Maya Beby Lewerissa, memberikan penekanan khusus terhadap fenomena “fatherless” atau ketidakhadiran ayah dalam pengasuhan anak, yang kini mulai menjadi isu serius.
“Anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah berpotensi mengalami berbagai kesulitan.
Maka mari kita kuatkan peran ayah dalam keluarga,” ajaknya.
Selain itu, ia juga menyerukan agar keluarga dijadikan ruang yang nyaman bagi para lansia.
“Menua itu pasti, tapi sejahtera di masa tua adalah pilihan. Opa dan Oma adalah pahlawan kehidupan. Sudah sepantasnya mereka kita rawat dengan kasih dan penghormatan,” katanya menyentuh.
Aksi Nyata dan Harapan Lanjut
Dalam kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan Surat Keputusan (SK) Tim Pengajar dan Pengurus Sekolah Lansia Ceria oleh Viktor Siburian, serta penyerahan paket sembako kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) oleh Ketua TP PKK Provinsi dan Kota Ambon.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan kunjungan ke ruang kelas Sekolah Lansia Ceria dan penampilan tari wals oleh para siswa lansia simbol semangat yang tetap menyala meski usia menua.
“Pembangunan sejati adalah yang menyentuh nurani, membentuk manusia utuh dari bayi hingga lansia. Mari kita jadikan Ambon sebagai kota ramah usia, kota inklusif, kota untuk semua,” pungkas Ely Toisutta.(*)