Ketua Forum Honorer Minta Pemda SBB Lobby NIP CPNS dan PPP di Kemenpan- RB dan BKN

Daerah135 views

Ambon,Demokrasi Maluku ; Ketua Aliansi Forum Honorer Daerah Wilayah Indonesia Timur, Provinsi Maluku,Kabupaten SBB, Musa Nuruewe meskipun mengapresiasi kinerja Pemerintahan Asri Arman – Selfinus Kainama namun dirinya meminta Pemda SBB agar segera mengurus pembuatan Nomor Induk Pegawai (NIP) dari CPNS dan PPPK yang telah lolos dari tahap satu kemarin.

” Selama ini, Kita punya tahap satu sudah berjalan mulus hingga selesai, untuk itu Kami pun berharap, bahwa proses pembuatan NIP itu segera dilakukan secepatnya, yaitu Pemerintah Daerah bisa melobby atau menyurat lintas kementrian dalam hal ini kepada Menpan- RB ,atau BKN agar NIP untuk Kabupaten SBB segera diterbitkan” urainya.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Menurutnya, permintaanya ini dikarenakan masih ada ruang dan peluang bagi teman – teman honorer R2 dan R3 yang tidak mengambil bagian di tahap satu kemarin , supaya dapat mengambil bagian.

Nuruwe menandaskan, untuk persoalan ini dirinya sudah berkonsultasi dengan Kepala BKPSDM SBB dan jawabannya adalah sambil menanti anggrek Makasar di Indonesia timur, untuk itu Nuruwe mengungkapkan, meskipun mengacu kepada aturan, tetapi tidak ada salahnya pihaknya meminta Pemda untuk mencari solusi untuk teman – teman honorer yang belum kebagian pada tahap pertama.
Untuk diketahui, pada tahap satu kemarin, formasi CPNS SBB adalah 90 orang PPPK dan CPNS 10 orang, yang lolos untuk CPNS adalah 3 orang sementara 7 kosong, sementara untuk PPPK.dari 90 orang yang lolos 83 orang sehingga yang tersisa juga 7 orang.

” kita akan berusaha untuk mengejar kekosongan itu , yaitu bagaimana untuk mencukupi target belanja 90 pegawai kemarin ” cetusnya.
Untuk persoalan ini juga, Nuruwe mengharapkan, kepada Pemerintah Daerah untuk lebih mengutamakan pelayanan publik dan Kepentingan Masyarakat, sehingga jangan ada keresahan dari Masyarakat dan muncul bahasa – bahasa pesimis bahwa, Pemerintah Daerah tidak mampu dan tidak layak.

” Bahasa – bahasa inikan tidak boleh dan harus dihilangkan, jadi mari katong sama- sama mendukung dan bikin bae ini SBB ini, karena sesuai dengan motto SBB Bikin Bae SBB, jadi katong sebagai anak daerah rasa terpanggil dan merasa ingin bermitra dengan Pemerintah Daerah, supaya apa yang salah harus dibenahi sesuai dengan kepentingan semua, dan keinginan masyarakat SBB secara menyeluruh” urai Nuruwe.( Nicko Kastanja)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *