Peringati Waisak 2568 BE, Umat Buddha Kota Ambon Gelar Kebaktian di Vihara Swarna Giri Tirta.

Ambon36 views

Ambon, Demokrasi Maluku :
Memperingati hari Tri Suci Waisak 2568 BE 2024 masehi, puluhan umat buddha di kota Ambon dan sekitar melakukan ritual suci waisak ( kebaktian), pada Kamis (23/05/2024) , berlangsung di Vihara Warna Giri Tirta Gunung Nona Ambon.
.
Ritual berlangsung hikmat dan syahdu oleh kidung-kidung pujian, pembacaan kitab suci dan khotbah.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Persembahan pujian oleh anak-anak sekolah minggu vihara Swarna Giri Tirta turut mengidi bhakti umat budha saat itu.

Usai kebaktisn Ketua Walubi Provinsi Maluku Welhelmus Jauwarizal kepada wartawan mengemukakan, hari ini sangat penting bagi umat Buddha di seluruh dunia karena memperingati tiga peristiwa penting (Tri Suci) dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yang dikenal sebagai Buddha.

Adapun tema tahun 2024 adalah :
“Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia”.

Tema ini sangat relevan dengan kehidupan saat ini, tema ini berpesan kepada kita
bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan.

Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan bahagia.”

Dengan tema ‘Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia’, peringatan Waisak 2024 diharapkan dapat menginspirasi umat Buddha dan masyarakat umum untuk menghargai keberagaman dan hidup dalam harmoni.


Tema ini juga mengingatkan kita semua bahwa keberagaman adalah kekuatan yang bisa membawa kita menuju kehidupan yang lebih baik dan bahagia.

“Kita harus menghilangkan kedengkian, benci, iri hati, cemburu, dendam, amarah dalam kehidupan kita, “demikian Jawarizal.

Menurutnya barang siapa dengan kesadaran menghilangkan egoisme, kedengkian, kebencian, maka dia sudah dapat mengendalikan diri, sehingga semua menjadi harmonis, baik itu sebagai pengusaha, politisi, apapun profesinya kalau berpedoman kepada keyakinan, petunjuk dan pengendalian masing-masing.

Tak hanya itu kita harus sadar, bahwa ada dua elemen yang selalu berlatarbelakang kehidupan kita yakni elemen positif dan negatif . kedua elemen Itu akan menjadi kunci perputaran kehidupan manusia, kita tidak melihat orang memberikan pengaruh negatif baru kita berikan penilaian, namun kalau negatif karma akan berjalan bagi diri kita sendiri.”ujarnya.

Begitu juga elemen positif maka dia akan memperoleh karma yang baik bagi dia sendiri.Oleh karena itu mari kita hindari saling cecar, mencari kesalahan, bangunlah hidup kebersamaan.

Dia menyebutkan tahapan pilpres telah berjalan dengan baik, semoga perhelatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota akan harmonis dan menghasilkan pigur pemimpin yang betul-betul mengayomi kepentingan rakyat.Semoga harapan ini kita sama sama berdoa untuk mencapai kesuksesan bersama.


Dia mengaku Inti dari perayaan hari Tri suci Waisak sebenarnya mengingatkan,jangan sampai kita lupa bahwa tahun bertambah tahun , masa demi masa lakukan kewajiban yang baik.

Dia menjelaskan ada istilah dari timur ke barat ada kesempatan lakukan yang sebaik-baiknya, jangan menindas, merusak dan mencelakakan orang.Ketika kita sudah lari ke barat apapun yang terjadi sudah terlambat. Ada kesempatan, rejeki sudah hilang sehingga pertanggungjawaban ke akhirat menjadi masalah, waktu akan berjalan sesuai karma perbuatan kita.”ungkapnya.

Mengawali ritual di dalam Vihara dilakuka prosesi pradaksina yakni mengelilingi Vihara Swarna Giri Tirta sebagai salah satu cara menghormati Sang Buddha. (Ritta Lekatompessy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *