Febry Calvin Tetelepta Bekali Mahasiswa KKN Unpatti

Ambon, Pendidikan49 views

Ambon, Demokrasi Maluku : Febry Calvin Tetelepta (FCT) Deputy I Staf Kepresidenan RI, memberikan materi pada proses pembekalan 2.000 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon yang berlangsung secara tatap muka dan zoom meeting, bertempat di aula lantai II Rektorat Unpatti Poka Kota Ambon Provinsi Maluku Rabu (27/09/2023)

Febry Tetelepta dalam pembekalan tersebut memaparkan bagaimana strategi percepatan pembangunan Maluku.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Banyak hal disampaikan Tetelepta kepada para mahasiswa KKN Unpatti tersebut antara lain ; potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan strategi pengelolaannya untuk percepatan pembangunan di Maluku, juga, program-program kerja Presiden RI, Pemerintah Pusat yang akan dilakukan dan sedang berjalan.

Salah satu konsep yang ditawarkan Tetelepta adalah Maluku Sentris.


Menurutnya, kota Ambon sebagai pusat ibukota maupun perekonomian di Maluku sudah terlalu penuh dan padat, sehingga perlu di lakukan pembangunan yang merata pada 10 kabupaten/kota lainnya yang ada di Maluku.

“Kita sudah harus keluar dari Ambon. IPM yang baik di Maluku itu hanya di kota Ambon. Sementara di daerah kabupaten kota lainnya anjloknya ,” kata FCT sapaan akrab Febry.

Ia menjelaskan, IPM Maluku berada di bawah standar nasional Indonesia yang adalah 72,91. Sementara di Maluku sendiri rata-rata mencapai 69,71.

“Kita berada di ranking 26 di Indonesia, kita punya kesenjangan antara kabupaten kota sangat besar. IPM yang baik di Maluku cuma di Kota Ambon,” katanya

Setiap tahun, lanjut FCT, terdapat lima daerah di Maluku yang menjadi langganan kemiskinan. Yaitu Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Seram Bagian Timur (SBT), Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Aru dan Buru Selatan, IPM-nya jauh sekali.


“Kalau IPM rendah pasti kualitas rendah, produktivitas daya saing juga pasti rendah, yang paling penting adalah rakyat tidak sejahtera dan paling tertinggal,” ujarnya.

FCT kemudian menawarkan solusi untuk penanganan persoalan tersebut. Diantaranya melakukan afirmasi khusus, untuk fokus di lima daerah tersebut.

“Kenapa kita tidak afirmasi fokus ke daerah-daerah ini, kalau lima daerah ini kita treatment dengan baik maka pasti IPM kita akan naik, maka pasti kesejahteraan kita semakin baik.

Apalagi anggaran Maluku sudah sangat kecil tidak sampai Rp.4 triliun, sehingga kenapa kita tidak fokus,” kata dia.

Febry berharap, para mahasiswa yang akan turun melakukan KKN dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh selama ini kepada masyarakat.


Juga diharapkan pada 2045 nanti mahasiswa KKN boleh menjadi pemimpin di Maluku.

“Harapan saya adik-adik yang akan lakukan proses KKN, akan jadi pemimpin di Maluku pada 2.045” .

“Selain itu apa yang akan di diperoleh di tempat KKN , dapat dibawa pulang dan menjadi suatu masukan yang di pakai Unpatti dan pemerintah daerah sebagai bahan masukan bagi arah dan kebijakan pembangunan Maluku ke depan, karena apa yang di dapat mahasiswa dari lapangan adalah original tak ada unsur politik atau unsur lain di dalamnya”, demikian Febry. (D-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *