Sangkala Prihatin Kondisi SMAN 9 MBD Sangkala Prihatin Kondisi SMAN 9 MBD

Link Banner

AMBON, Demokrasi nlMaluku ANGGOTA DPRD Provinsi Maluku, Azis Sangkala yang juga merupakan Koordinator Komisi IV mengaku sangat prihatin dengan kondisi Pendidikan di Kabupaten Bertajuk “Kalwedo”

Salah satunya adalah SMA Negeri 9 MBD, yang mendapat bantuan pembangunan laboratorium. Tetapi peralatan mobiler masih sangat minim. Bahkan bantuan laboratorium juga belum ada kepastian kapan akan diberikan.

“Bagaimana laboratorium bisa difungsikan kalo peralatannya tidak ada. Sehingga ini menjadi catatan bagi dewan , bahkan untuk sekolah yang lainnya di kabupaten MBD,” terangnya.

SMAN 9 MBD lanjutnya, merupakan salah satu sekolah terdampak bencana tahun 2019. Namun hingga kini belum mendapat sentuhan bantuan dari pemerintah, hal ini lah yang menjadi prioritas Dewan untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar memberikan perhatian serius.

Selain itu, ada juga informasi dan temuan tentang pemanfaatan Ruang Praktek Siswa (RPS) di SMK, yang diharapakan pembangunannya dapat menjamin mutu dan kompetensi siswa SMK kita agar dapat meningkatkan skill nya, tetapi juga faktanya adalah pembangunannya sangat minim bahkan tidak memenuhi harapan dari para siswa untuk dapat melakukan praktek dengan baik.

“Ini yang kita harapkan agar kemudian oleh Dinas dapat memperbaikinya, agar kekurangan yang ada bisa disuport secara memadai. MBD merupakan wilayah terluar dan wilayah perbatasan, sehingga pemerintah harus menampilkan wajah yang terbaik dari republik ini kepada dunia. Jangan sampai, orang dari Timur Leste datang ke wilayah kita dan melihat seperti inikah wajah pendidikan Indonesia ? Kan mereka nggak akan pergi jauh-jauh ke jakarta atau ke Ambon,” tandasnya.

Selain itu ungkapnya, DPRD juga telah berkosentrasi dengan cabang dinas Dikmen dan Diksus di seluruh kabupaten/Kota tentang peningkatan mutu pendidikan.

“Bersyukur lewat kegiatan KKS bagi kepala sekolah , ada program-program peningkatan mutu. Sehingga ditunjang dengan fokus Disdikbud untuk peningkatan kualitas guru. Maka Peningkatan mutu pendidikan di kabupaten MBD bisa terfasilitasi dengan baik,” pintanya.

Sementara itu, kepala sekolah SMA Negeri 9 MBD, Efraim Nahakleky pada waktu yang sama mengatakan.Pada peristiwa bencana gempa bumi tahun 2019 lalu, terjadi kerusakan pada dua ruang kelas. Dimana atap bangunan seluruhnya roboh, namun sekolah tidak mendapat bantuan oleh pemerintah. Padahal telah diusulkan kepada BPBD , agar dua bangunan tersebut dapat dibantu.

“Sehingga untuk menunjang aktifitas belajar, kita meminjam anggaran ke pihak ke 3. Agar kerusakan tersebut dapat segera diperbaiki, walau hingga saat ini kita belum dapat mengganti anggaran tersebut. langkah cepat ini perlu dilakukan karena, ruang kelas yang ada saat ini saja tidak cukup untuk menunjang aktifitas belajar siswa di SMA Negeri 9. Apalagi jika kedua bangunan tersebut tidak diperbaiki,” jelasnya

Selain itu, bantuan pembangunan laboratorium kimia juga belum dapat digunakan oleh siswa. Sehingga diharapkan hal ini mendapat perhatian pemerintah, agar dapat menunjang aktifitas belajar siswa.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang Dikmen dan Diksus Kabupaten MBD, Victor D Hematang menjelaskan. pada tahun 2022 ada empat SMA dan SMK yang mendapat bantuan yakni RPS untuk SMK 8, kemudian Laboratorium Kimia yakni SMA N 9 , SMA N 20 dan SMA PGRI Ahanari. Hingga saat ini, belum ada lagi bantuan pembangunan RKB. Padaha jumlah jumlah SMA/SMK di MBD hanya 30 sekolah, yang terdiri dari 9 SMK dan 21 SMA.

Dikatakannya, sebelum adanya cabang dinas Dikmen dan Diksus Di Kabupaten MBD. Sekolah-sekolah telah mendapat banyak bantuan, tetapi itu juga belum memadai. sehingga kita terus meminta perhatian pemerintah agar bantuan-bantuan yang ada dapat terus diberikan kepada MBD, agar fasilitas dan sarana prasarana pendidikan bisa memadai untuk menunjang proses belajar mengajar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *