Dinkes Bula Launching Pelacakan Mangkir Imunisasi Rutin Dengan Penerapan My Village My Home

Daerah, Kesehatan349 views

KECAMAYAN BULA DAN DESA ENGGLAS DUKUNG PENUH


Ambon, Demokrasi Maluku : Launching Pelacakan mangkir Imunisasi merupakan kelanjutan dari kegiatan pelatihan bagi kader di 9 posyandu wilayah kerja puskemas Bula.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Program dinas kesehatan Provinsi Maluku, Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagin Timur yang difasilitasi oleh Yayasan LAPPAN dengan support oleh Unicef perwakilan Maluku, demikian press release Yayasan LAPPAN yang diterima Redaksi Rabu (18/01/2022).

Hadir dalam kegiatan launching kurang lebih 65 orang terdiri dari dari kader posyandu Engglas 2 desa Engglas Kecamatan Bula, PKK, aparat desa, ibu-ibu baduta, BPD dan pihak-pihak lainnya.

Sedangkan pihak kecamatan di hadiri oleh Bapak Kepala Kecamatan Bula, PKK Kecamatan, Babinsa, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Seram Bagian Timur, Dinas Kesehatan Seram Bagian Timur, Puskesmas Bula, Pak Rudi dari Promkes dinas kesehatan Kota Ambon, Yayasan LAPPAN, peserta pelatihan kader posyandu dari wilayah kerja puskesmas Bula.


Kehadiran mereka untuk menyaksikan launching dan acara penyerahan poster My Village My Home atau Kampungku Rumahku.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari: Rabu, 18 Januari 2023, bertempat di lokasi kantor Desa Engglas, jam 09.00- selesai.

Acara launching ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi poster My Village My Home (Kampungku/Rumahku) kepada masyarakat, orang baduta agar dapat memahami pentingnya poster yang dipajang di kantor pemerintah desa Engglas yang bermanfaat dalam pemenuhan hak kesehatan anak.

Launching ini dibuka sekaligus memberikan sambutan Kepala Kecamatan Bula: Hadi Rumbalifar,S.pd. Dalam sambutan camat menekankan bahwa : Konsep ini merupakan program terbuka yang dapat di rasakan semua masyarakat yang ada di desa Engglas, karena dengan adanya program ini saya dan semua masyarakat dapat dengan mudah mengetahui sejauh mana cakupan imunisasi Desa kami.

Mendorong kepala desa melakukan pengawalan ketat terhadap program Kampungku Rumahku ini.


Camat mengatakan, apabila ada ibu yang anaknya masih jarang atau tidak ke posyandu, mungkin bisa didatanggi rumahnya, untuk menanyakan kenapa dan apa masalahnya sehingga anak ibu tidak di bawa ke posyandu, bisa dilakukan pelacakan.

Konsep ini memberikan gambaran yang lebih jelas kepada masyarakat agar dapat mengetahui cakupan imunisasi dan anak-anak yang belum diimunisasi maupun yang sudah diimunisasi.

Untuk di ketahui bersama 30% dari dana desa itu untuk kesehatan, sehingga harus di gunakan untuk untuk masyarakat yang membutuhkan, entah itu untuk pemenuhan gizi, atau keperluan yang mendesak, juga terkait kelanjutan dari poster ini nanti, bisa di tindak lanjuti dari kepala desa dan juga pihak kecamatan, termasuk dapat memfasilitasi poster MY Village My Home (Kampungku/Rumahu) di 7 posyandu lainnya di wilayah kerja Puskesmas Bula.


Semoga dengan adanya Poster kampungku rumahku ini bapak ibu bisa lebih semangat untuk membawa anak ke posyandu karena anak – anak adalah masa depan kita, untuk Bula terutama di masa 30 tahun mendatang. Semoga masalah kesehatan di kecamatan Bula ini bisa kita perkecil.

Kemudian penjelasan cakupan imunisasi di wilayah kerja puskesmas Bula yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Bula drg. Ayu Wulandari Ismararti.

Drg Ayu berterima kasih kepada dinas kesehatan Provinsi Maluku, Dinas Kesehatan Seram Baian Timur, Yayasan LAPPAN yang telah memfasilitasi program ini dengan dukungan Unicef Perwakilan Maluku.

Dengan terselenggaranya program pelacakan mangkir ini, masyarakat terkhususnya ibu kader dan bapak/ibu orang tua baduta bisa lebih transparan melihat secara langsung anaknya yang masih belum mendapat imunisasi lengkap, tanpa perlu bertanya atau membuka buku register lagi karena melihat 9 posyandu ini juga termasuk yang cakupannya masih sangat rendah belum ada yang mencukupi sasaran.

Dengan adanya Poster my village my home atau kampungku rumahku ini, kader harus aktif menulis di poster nama anak yang datang di posyandu, dan juga bapak ibu bisa melihat nama anak yang ada di poster itu kemudian melihat yang kotak nya masih kosong berarti anaknya belum di imunisasi, dan harus segera di imunisasi yaitu anak di bawa ke posyandu.

Apabila jadwal posyandu englas terlewati oleh bapak ibu, boleh saja membawa anaknya ke posyandu tetangga atau posyandu lain.

Namun data anak bapak ibu harus di masukan di poster desa englas untuk itu bisa menginfokan ke ibu kader ketika bapak ibu membawa anaknya ke posyandu tetangga atau posyandu lain.


Program pelacakan mangkir imunisasi ini tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang kita inginkan tanpa adanya partisipasi aktif dari pemerintah Desa, ibu kader dan masyarakat desa engglas. untuk itu mari sama – sama kita menjalankan program pelacakan magkir imunisasi melalui poster kampungku rumahku ini.

Kemudian kader terlatih posyandu Engglas 2 Ibu Mira Urath menjelaskan tentang poster Kampungku Rumahku dihadapan semua tamu, orang tua anak dan masyarakat, sehingga dapat dipahami dan mendapatkan apresiasi.

Bahkan pihak camat dan kepala kemenag langsung menoleh dan melihat poster tersebut, dimana bapak camat mengatakan bahwa poster yang disampaikan lebih transparan dan informatif, harus didukung karena sangat bermanfaat.

Launching ditutup dengan penyerahan KIE kepada kader oleh kepala desa Engglas dan penyerahan botol minum kepada anak-anak yang rutin ke posyandu.

Karena setelah diisi posternya anak-anak di posyandu Englas 2 belum sampai di IDL, karena masih bolong-bolong, sehingga dapat dilacak oleh masyarakat. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *