Tuasikal Minta Saling Mendukung dan Menopang
Ambon, Demokrasi Maluku : Ispektorat Daerah Provinsi Maluku Jumat (06/01/2023) menggelar syukuran natal berlangsung di hotel Amaris Jl,Diponegoro Kota Ambon Provinsi Maluku.
Syukuran natal diawali dengan kebaktian (ibadah) yang dipimpin oleh Pdt. Alin Takaria dilanjutkan dengan acara seremonial yakni kesan dan pesan natal, pemberian bingkisan natal untuk para sesepuh (purna bhakti/pensiunan),pertukaran kado (bingkisan) dan doorprize.
Hadir pula Santa Claus sahabat anak-anak, memberikan kado bagi anak ASN ispektorat daerah Maluku.
Acara kebaktian disi oleh lantunan lagu-lagu pujian yang dibawakan oleh para sesepuh diawal kebaktian, yang diikuti vokal group laki-laki ispektorat daerah Maluku, vokal group perempuan inspektorat daerah Maluku, vokal group gabungan laki-laki perempuan inspektorat daerah Maluku, vokal group anak-abak ASN inspektorat daerah Maluku, disela-sela kebaktian.
Acara syukuran juga dimeriahkan oleh group Okulele Ensamble Benteng.
Dalam khotbahnya yang terbaca dari Alkitab Perjanjian Lama .Yeremia 29:11 Pdt Alin Takaria mengatakan, bernatal di tahun baru kita tidak hanya bercerita tentang kandang domba, gembala-gembala, palungan, bala tentara sorga tapi bernatal di tahun baru kita berjumpa dengan Tuhan Yesus, berjumpa dengan sukacita , kegembiraan dan tentunya damai sejahtera.
Dari pembacaan Yeremia 29:11, kita belajar dua hal pertama : Tuhan tahu apa yang paling baik bagi kita , tentang masa depan kita.
Menurut kita baik tapi bagi Tuhan itu belum tentu baik. Kadang Tuhan memberi kita sesuatu tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan. Banyak makna yang tidak baik yang kita pikirkan tapi bagi Tuhan itu baik.
Bagi orang-orang ispektorat Aku (Tuhan) tahu apa yang terbaik bagi kita, karena itu pemazmur katakan Tuhan tahu, duduk kita, berdiri kita, berjalan kita, berbaring kita, apa saja yang kita kerjakan dan lakukan Tuhan tahu. .
Tuhan tempatkan kita di ispektorat, karena Tuhan tahu apa yang harus kita kerjakan dan lakukan.
Yang kedua dari Yeremia 29:11 Tuhan taruh rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan.
Kalau ada yang taruh rancangan tidak baik maka tidak akan bertahan lama.
Mari bekerja dengan tekun, bekerja dengan tulus,bekerja dengan setia dan bekerja dengan takut Tuhan.
Belajar dari para purna bakti, kurang lebih 20 atau 30 tahun lebih mereka bekerja, tentu banyak hal yang ditemui , ada suka, ada duka tapi bisa berakhir dengan baik, karena mereka setia, tulus, tekun dan tentunya takut Tuhan,
Kita juga sama dengan mereka ada suka, ada duka. Kalau ada orang, kalau ada teman lakukan hal kurang tidak baik,buat kita tidak damai, serahkan dia pada Tuhan karena TUHAN berperkara dengan dia.
“Kita harus bekerja dengan ketulusan, ketekunan, kesetiaan dan takut maka akan berakhir dengan damai sejahtera,
Drs, M. Tuasikal,M.Si Plt Kepala Ispektirat Maluku dalam kesan dan pesan natal mengemukakan, momentum ini merupakan momentum yang istinewa karena kita boleh berjumpa dengan para sesepuh, yang merupakan senior kita, guru kita, yang dulunya kita semua belajar dari mereka.
Kalau kita lihat tampilan para sesepuh, mereka semua masih fresh dan semangat.Mereka mengakhiri masa tugas dengan baik dan sekarang mereka menikmati masa tuanya dengan sangat baik.
“Semoga kita semua juga dapat seperti mereka, memulai dengan vaik, menjalani dengan baik dan nengakihirnya dengan baik pula.
Oleh karena itu saya berharap, dan berpesan agar semangat ini terus membara dalam hidup kita secara khusus dalam tugas dan tanggungjawab kita dikantor.
“Tetap semangat, terus sehati dan sepikir dan yang terpenting terus meminta tuntunan Tuhan yang maha esa, agar juga selalu rendah hati dan setia”.
Supaya dalam menjalani kehidupan terkhusus dalam oelaksanaan tugas dan tanggungjawab kita dibidang p
engawasan kita semua dapat menjalankan tugas dengan baik dan dapat mengakhirinya dengan baik seperti sesepuh kita, demikian Tuasikal.
Mengakhiri pesan dan pesan natal Tuasikal mengajak ASN dilingkup ispektorat daerah agar, saling mendukung saling menopang satu dengan yang lain tetap hidup rendah hati dan setia.
Kata orang tatua ( orang tua-tua), “mari katong (kita) bakukele (baku gandeng tangan),laeng keku laeng (saling topang/saling dukung/saling junjung), jang satu babengkeng dengan laeng ( tidak saling suka/tidak bertegur sapa), ingat katong ( kita) semua basudara ( bersaudara) satu rumah di Ispektorat Maluku, pintanya (D-02)