Terkendala Regulasi PT. Santos Agro Abadi Alihkan Inves Tebu Ke Komoditi Lain

Pemerintahan1,098 views

Tauda Berharap Semua Pihak Mendukung Operasionalisasi Sejumlah Investasi di Maluku

Ambon, Demokrasi Maluku : Dinas Pertanian Provinsi Maluku menindaklanjuti perjanjian kerjasama antara pemerintah Provinsi Maluku dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai tindak lanjut dari hasil Forum investasi dan Maluku Baileo Exebition yang di gelar 4-6 Februari di Makasar Sulawesi Selatan.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Adapun PT.Santos Agro Abadi yang telah mengantongi ijin investasi di bidang pertanian yakni komoditas tebu, sebagai bahan baku gula, sementara menunggu pengalihan investasi dari tebu ke komoditi lain, karena terkendala infrastruktur dan regulasi kementrian perindustrian dan perdagangan.

Dalam regulasi tersebut komoditi tebu untuk pembuatan gula kristal putih , gula komsumsi dan industri/rafinasi, harus dilakukan di daerah, tak boleh dibawa keluar daerah.

“Jadi produksi gula tak diijinkan diluar daerah penghasil, rencananya pabrik akan dibuka di kabupaten Seram Bagian Timur,” demikian Plt. Kadis Pertanian Provinsi Maluku Dr. Ilham Tauda, SP, M.Si kepada Demokrasi Maluku.com di ruang kerjanya Kamis (17/02/2022).

Menurutnya, “ijin PT. Santos Agro Abadi sudah keluar, namun karena kendala tersebut, maka mereka berencana mengalihkan ke komoditi lain, sesuai ijin yang telah dikantongi mereka”.

“ Kami sudah berkomunikasi, namun karena kembali merebaknya virus corona di Provinsi Maluku, jadi sementara mereka menunggu situasi covid agak mereda”.

“ Kita doakan covid ini boleh menurun agar Santos dapat melakukan action di lapangan sesuai ijin yang dikantongi mereka”.

PT.Santos Agro Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan ikutannya, demikian Plt Kadis yang di dampingi Kepala Bidang Perkebunan A.D Lekatompessy, SP.MP.

“Harapan kami investasi ini , bisa secepatnya berjalan, agar dapat mendongkrak pendapatan petani di kabupaten Seram Bagian Timur, dan Maluku pada umumnya, yang bermuara pada naiknya pertumbuhan ekonomi Maluku, “kata Dr Ilham.

Selain Santos PT. Comextra Majora yang bergerak pada pengelolaan jambu mete, untuk jambu mete mereka langsung membeli dari petani sekaligus mereka memberikan pelatihan ketrampilan, mulai dari penanaman hingga penanganan pasca panen.

Rencana ke depan untuk investasi pakan ternak di Pulau Seram dan juga industri kelapa dan turunannya di Kabupaten Maluku Tenggara, tinggal menunggu waktu pas, untuk di lakukan penandatanganan kerjasama.

“Akan diterobosi juga kerjasama dengan pihak BUMN dan swasta untuk pengelolaan 5.000 Ha lahan sawah dari ketersediaan 10.000 Ha lahan potensial di Maluku dalam rangka mendukung program strategis nasional, guna mengurangi ketergantungan pada pasokan beras dari luar daerah”.

Diharapkan situasi corona ini boleh terselesaikan atau minimal angkanya bisa turun, supaya semua lini bisa bergerak, demi untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Maluku, ujar dia pula.

Selain itu pengembangan komoditas unggulan cengkeh dan pala juga terus menjadi program dinas ke depan.

Menutup pembicaraannya, Tauda meminta kepada semua pihak untuk dapat sama-sama mendukung apa yang menjadi komitmen dinas maupun pemerintah provinsi Maluku terkhusus kepada masyarakat di daerah agar, mari mendukung program pemerintah terkhusus mendukung investasi yang akan masuk ke daerah-daerah.

“Agar pada saatnya perusahaan dapat beroperasi dengan baik. Diharapkan itikad baik pemerintah ini di sambut baik demi kepentingan dan kesejahteraan bersama,”demikian Tauda. (Ritta.E.Lekatompessy, SP).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *