Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Metropark Hotel view Semarang, Jawa Tengah, Kamis (11/11/2021).
Firli mengemukakan, Rakernas JMSI seharusnya memunculkan enam pertanyaan strategis dalam perjalannya. Keenam pertanyaan itu, yakni dimana posisi JMSI saat ini?, apakah JMSI sudah cukup kuat untuk menjawab kebutuhan informasi masyarakat, dan kemana JMSI dibawa oleh Ketua Umum JMSI?
Tak hanya itu, pertanyaan mengenai apa tujuan sesungguhnya JMSI berdiri juga harus terjawab. Hambatan dan tantangan apa yang dihadapi JMSI ke depan?, bagaimana peran JMSI ke depan?
serta bagaimana JMSI bisa tiba di sana (peran di masa depan)?
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mampu dijawab JMSI. Sebab banyak hal yang bisa dilakukan media, tidak hanya memproduksi dan mendistribusikan informasi, namun media bisa menggebrak dunia melalui tulisan-tulisannya.
“Indonesia akan mendapat keberuntungan ketika prediki bahwa tahun 2024 akan menjadi kekuatan ekonomi ke-5 di dunia. Di sini negara bisa maju ketika tidak ada korupsi di dalam masyarakatnya. Sebab “Corruption is a crime againt Humanity,” terangnya.
Dikatakannya, jika ingin maju, maka tidak ada ruang untuk korupsi. Untuk diketahui penyebab Korupsi yakni karena Gone Theory dimana terdapat unsur keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan atau ada pemahaman keliru pada seseorang. Selain itu, juga faktor lemahnya sistem, dan juga rendahnya integritas.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan terjadinya hal ini, maka KPK melakukan berbagai upaya, yakni melalui Pendidikan, Politik berintegrasi, dam pencegahan.
Pada Rakernas masing-masing anggota JMSI memberikan perspektif seputar persoalan korupsi dan penangannya. Selanjutnya Ketua KPK memberikaan pandangannya mengenai kebijakan, penanganan dan pencegahan terhadap kasus-kasus yang menyangkut tindak pidana korupsi.
Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, menegaskan, misi penting hadirnya organisasi perusahaan media siber tidak sebatas menjadi konstituen Dewan Pers, namun jauh lebih dari itu adalah JMSI harus menjadi organisasi yang berkontribusi bagi terwujudnya pers yang sehat.
“Menjadi konstituten Dewan Pers memang penting bagi JMSI, tetapi mewujudkan komunitas pers yang sehat ditanah air, adalah tugas penting seluruh pengurus pusat hingga kepengurus daerah, kedepanya,” katanya.
Untuk mewujudkan komunitas pers yang sehat, kata Teguh, harus diawali dengan perusahaan pers yang sehat dan pekerja atau wartawan yang profesional.
“Jadi kata kunci yang ingin saya garis bawahi disini adalah, JMSI harus mampu mewujudkan perusahaan pers yang sehat dan wartawan yang profesional,” kata dia pula,