AMBON- Demokrasi Maluku : Proyek USAID SEA di Provinsi Maluku resmi ditutup, Selasa (15/12/2020). Penutupan ini dirangkai dengan merayakan hasil capaian proyek yang dikerjakan melalui kemitraan erat dengan pemerintah daerah, para mitra pelaksana, pemangku kebijakan,
dan masyarakat lokal.
USAID melalui Proyek Sustainable Ecosystems Advanced (USAID SEA) mendukung program prioritas pemerintah pusat dan daerah khususnya dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan untuk meningkatkan produksi ikan dan ketahanan pangan serta pembentukan kawasan konservasi perairan.
Acara yang digelar secara virtual melalui zoom meeting selain
dihadiri Acting Director Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia Jason Seuc, Kepala biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Ishartini, Direktur USAID SEA Alan White, Vommunication and Outreach Lead Ely Andrianita, juga dihadiri Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Abdul Haris, Director USAID SEA Project Asril Djunaedi, mitra-mtra kerja pelaksana.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang atas nama Pemerintah Provinsi Maluku memberikan apresiasi kepada pemerintah Amerika Serikat melalui USAID Indonesia, atas pelaksanaan proyek USAID SEA selama lima tahun yang dimulai sejak tahun 2016.
“Seperti kita ketahui, Pemerintah Provinsi Maluku dan proyek USAID SEA telah melakukan kerja sama yang bertujuan memperkuat pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan, serta konservasi keanekaragaman hayati di wilayah pengelolaan perikanan (wpp) 715, melalui program pengelolaan perikanan berkelanjutan, kawasan konservasi perairan, rencana tata ruang laut, serta penegakan hukum dalam penanggulangan perikanan yang merusak dan Ilegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, dan hingga 2020 USAID project telah mencatat pencapaian yang baik,” ungkap Sekda.
Dengan dukungan dari proyek USAID SEA, jelas Sekda, Pemerintah Provinsi Maluku dan pemangku kepentingan terkait, berhasil menyelesaikan Rencana Zonasi Wilayah pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3-K) Provinsi Maluku pada tahun 2018, yang secara efektif mengidentifikasi dan menetapkan wilayah pemanfaatan seluas 2.093.933 ha perairan pesisir dan laut Provinsi Maluku.
Proyek USAID SEA juga, kata Sekda, telah mendukung pembentukan/perluasan lebih dari 270.000 ha kawasan konservasi perairan di pulau Koon, Seram Utara Barat, Kepualauan Lease, Ay-Rhun Banda, dan Buano; rencana pengelolaan ikan terumbu untuk Maluku mencakup 33.800 ha; tata kelola perikanan tuna, pendaftaran 518 kapal penangkap ikan skala kecil; penegakan hukum pesisir dan laut di seluruh Provinsi Maluku yang didukung oleh penguatan 11 kelompok pengawasan masyarakat (pokmaswas); serta pembentukan 24 kawasan kelola laut adat di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Proyek USAID SEA akan segera berakhir, saya harapkan apa yang telah dicapai saat ini dapat dimanfaatkan dengan baik, dan dipergunakan untuk menyusun kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di masa yang akan datang,” harap Sekda.
Kendati proyek ini segera berakhir, Pemerintah Provinsi Maluku, masih berharap agar USAID dapat terus memberikan dukungan terhadap apa yang telah dicapai saat ini, mengingat proyek yang dilakukan selama kurun waktu 5 (lima) tahun ini, baru merupakan tahap awal implementasi, sehingga perlu adanya pendampingan untuk penyesuaian atau adaptasi atas apa yang telah diimplementasikan.
“Kami sangat berterima kasih atas proyek USAID SEA, yang telah memilih Provinsi Maluku sebagai salah satu dari 3 (tiga) provinsi di Indonesia Timur dalam program pengelolaan perikanan berkelanjutan, kawasan konservasi perairan, rencana tata ruang laut, serta penegakan hukum dalam penanggulangan perikanan yang merusak dan ilegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing. Dan kami (Pemerintah Provinsi Maluku) juga berharap agar proyek USAID SEA dapat dilanjutkan kembali untuk tahapan 5 (lima) tahun berikutnya,” harap Sekda.
Dalam kesempatan itu, tak lupa, Sekda juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kontribusi mitra-mitra pelaksana diantaranya WWF, Illma, MCC, AP2HI, LPPM CTC, dan MDPI, yang turut berkontribusi pada sektor kelautan dan perikanan di Maluku, yang telah bersama- sama memberikan kontribusi memperkuat pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan serta konservasi keanekaragaman hayati di Maluku.
Sementara itu, Acting Director Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia, Jason Seuc, yang diwakili oleh James Halperin menyampaikan penghargaan kepada para mitra dan pemerintah daerah Provinsi Maluku, khususnya DKP Provinsi Maluku yang telah mengupayakan pengarusutamaan proyek ini dan memberikan akses dan kolaborasi pengelolaan Perikanan berkelanjutan selama masa pelaksanaan proyek.
Jason mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi Maluku dan seluruh mitra yang terlibat di dalam kerjasama proyek tersebut, dengan komitmen yang tinggi, bersama-sama telah mendorong pengelolaan sumber daya laut dan perikanan secara berkelanjutan.
“Pemerintah Amerika Serikat, melalui USAID, bangga dengan hasil capaian dari hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Maluku dengan melihat hasil kerja sama kami dengan Pemerintah Provinsi di Maluku,” tandas dia.
Pada kesempatan itu, USAID SEA juga menyerahkan plakat kepada Pemerinta Provinsi Maluku sebagai apresiasi atas kerjasama dalam mendukung Proyek USAID SEA, yang diserahkan oleh
Director USAID SEA Project Asril Djunaedi kepada Sekda Maluku Kasrul Selang. (humasmaluku)