Menparekraf Sandiaga Uno Canangkan Desa Hila sebagai Desa Wisata Terbaik di Indonesia

Pemerintahan141 views

AMBONDemokrasi Maluku :  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno mencanangkan Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik di Indonesia.

Pencanangan ditandai dengan penandatanganan prasasti, yang berlangsung di halaman Benteng Amsterdam, Minggu (11/9/2022).

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Desa Hila masuk dalam masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik se-Indonesia dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, yang diumumkan Kemenprekraf RI pada April lalu, sehingga mendapat kunjungan Menparekraf.

Kedatangan “Mas Menteri” sapaan akrabnya, di Desa Hila disambut Pj. Desa Hila Amin Sopaliu, para penghulu Masjid Hasan Soleman Halawang dan tokoh masyarakat.

Menparekraf yang didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Sadali Ie, Forkopimda, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov dan Pemkab Malteng, kemudian mendengar penjelasan tentang profil desa, profil pengelola desa, daya tarik wisata pengunjung, souvernir, homestay, digital / kreatif dan kelembagaan desa, oleh Admin Pengelola Negeri Hila, Nurdin Lating setelah Desa Hila dinobatkan sebagai Desa Wisata.

Kemudian, kurang lebih 100 meter dari Masjid Hasan Soleman Halawang, rombongan berjalan kaki menuju Benteng Amsterdam. Di halaman benteng, Menparekraf Sandiaga Uno kut menari Tarian Sawat dan bermain Toki Gaba-Gaba.

Rombongan kemudian meninjau stand souvernir yang dipajang mulai dari, Parang Salawaku, Cangkir Kayu, Mainan Kunci Kayu dan produk khas daerah seperti Kopi Bapepa, Nunur Ne, Sagu Tumbuk, Bubur Sagu, Manisan Pala, Jus Pala, Sirup Sari Pala dan Selai Pala.

Pada kesempatan itu, Menparekaraf Sandiaga Uno mengatakan, aspek pencanangan bukan hanya dinilai dari segi sejarah saja, melainkan juga karena Desa Hila merupakan kawasan titik nol dari jalur rempah di Indonesia.

“Disini juga terlihat sangat tinggi toleransi antar umat beragama yang menjadi kekuatan Indonesia sebagai negara yang bertoleransi umat beragamanya. Begitupula sukuya sangat terlihat disini. Ini pemandangan yang indah, budaya yang luhur dan produk ekonomi kreatifnya sangat menarik. Tadi saya lihat Pala yang dijadikan Jus, Manisan dan beberapa kerajinan tangan,” ungkapnya.

Meski begitu, sambung Menteri Sandi, aspek yang perlu ditingkatkan adalah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang perlu di kurasi agar menjadi produk unggul.

“Kurasi Produk UMKM adalah proses menjaga nilai serta mengelola produk UMKM untuk dapat dikembangakan atau dilestarikan dikemudian hari,” jelasnya.

Aspek lainnya yang perlu ditingkatkan adalah perbaikan akses jalan menuju Desa Hila, atraksi tarian-tarian, Homestay (Para pengunjung atau tamu menginap di kediaman penduduk setempat di kota tempat mereka bepergian) bahkan membangun penginapan yang populer.

“Saya lebih cenderung mendukung Homestay, karena alamnya sangat indah. Kalau resort yang gede-gede ke Ambon saja. Tapi kalau disini merasakan menyatu dengan alam dan masyarakat setempat. Saya harapkan, tahun depan bisa bertambah desa wisatanya di Maluku,” tutup Menparekraf.

Di tempat yang sama, Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, mengucapkan selamat datang kepada Menparekraf Sandiaga Uno dan rombongan di Ambon, Provinso Maluku.

Sekda juga menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf RI,yang telah menobatkan Desa Hila masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Pencanangan ini, kata Sadali, merupakan sebuah kebanggaan.

“Kami mengucapkan selamat datang dan dengan rasa kegembiraan karena Desa Hila masuk dalam 50 Desa Wisata terbaik di Indonesia,” singkat Sadali.

Pada kesempatan itu, salah satu dewan juri pada Kemenparekraf RI menjelaskan, diantara faktor terpilihnya Desa Hila sebagai Desa Wisata, diataranya kondisi geografisnya yang terletak di titik nol jalur rempah di Maluku.

“Negeri Hila merupakan wilayah kilometer titik nol dari jalur rempah. Ini yang menjadikan negara kita terkenal sebagai negara rempah. Kalau Cina memiliki jalur sutra, kita punya jalur rempah. Itu menjadi daya tarik kategori pertama walaupun secara total ada 7 kategori, diantaranya toleransi. Namun yang menonjol adalah jalur rempah dan titik nol ada di Desa Hila,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, lebih dari 70.000 desa di seluruh Indonesia, pada tahun 2022 terjaring 3.419 peserta desa wisata dari 34 provinsi di Indonesia.

Rangkaian kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 sudah melalui beragam tahap kurasi berdasarkan penilaian Dewan Juri terhadap tujuh kategori penilaian, klasifikasi desa wisata dan kelengkapan data. Terdapat sejumlah babak dan proses kurasi untuk perlombaan ini, mulai dari 500 besar, 300 besar, kemudian dikerucutkan kembali menjadi 100 besar dan akhirnya 50 besar desa wisata. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *