Saumlaki, Demokrasi Maluku : Gubernur Maluku,Drs. Murad Izmail mengatakan, pelaksanaan Event Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-29 tingkat Provinsi Maluku, yang terselenggara di kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Keptan) pada tahun 2022 ini memang memiliki keunikan tersendiri.
Diakuinya bahwa, baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah perhelatan MTQ, baik Nasional maupun level Provinsi Maluku. Hal ini disampaikan Murad, dalam kata sambutan pada acara pembukaan MTQ ke 29 yang berlangsung di lapangan Mandriak, kota Saumlaki, kecamatan Tanimbar Selatan, Keptan, Jumat (18/3/2022).
Hadir dalam kegiatan pembukaan tersebut, Merci Barends, ST anggota DPR.RI asal Maluku, Ketua DPRD berseta Ibu dan anggota DPRD Provinsi, para Bupati/Walikota dari sebelas Kabupaten/Kota, Forkopimda Maluku.
Forkopimda dari sebelas Kabupaten/Kota, para Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi dan Swasta di Maluku serta Kepulauan Tanimbar. Dihadiri pula oleh Imam Besar Al’fatah, Ketua Sinode GPM Maluku, Pimpinan umat beragama di Maluku dan Tanimbar, Kepala Kantor KeMenag Provinsi Maluku serta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi yang juga Ketua Dewan Pembina LPTQ Provinsi Maluku.
Keunikan dimaksud adalah, bahwa di Kepulauan Tanimbar, tempat dilaksanakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 29 tingkat propinsi Maluku adalah daerah dengan presentase penduduk, 96 persen pemeluk agama Kristen dan hanya 4 % beragama Muslim.
Bahkan ketua Panitia adalah Wakil Uskup Amboina Wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya (MBD), Pastor RD. Simon Petrus Matruty Pr, Wakil Ketua adalah Ketua Klasis Tanimbar Selatan Geréja Protestan Maluku (GPM), Pdt. R. Tupan, M.Th dan Ketua MUI Tanimbar, Haji. Tamsil sebagai wakil ketua II.
Ditambahkan, panitia penyelenggara MTQ tersebut,berkisar 90 %, atau sebagian besar adalah basudara kita yang beragama Nasarani. Ini sebagai bukti, kerukunan antar umat beragama dan persaudaraan sejati yang ditunjukkan oleh masyarakat Tanimbar demi mensukseskan MTQ di daerah ini. Sebagai Gubernur Maluku, saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas nama Pemerintah Provinsi”, ungkap Murad.
Dikatakan, pelaksanaan MTQ ini dapat berjalan lebih baik, jujur dan adil, jika kita bersikap bijak dan benar-benar patuh pada pedoman lomba yang telah diatur. Prestasi dan gelar juara memang penting, tetapi bukan segala-galanya. Karena itu, jangan sekali-kali melanggar aturan, apalagi menyakiti hati anak-anak kita, para Kori dan Koriah.
Pada kesempatan itu pula, Gubernur mengingatkan untuk lebih meningkatkan peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) di tingkat Kabupaten/Kota maupun Provinsi. Agar LPTQ benar-benar melakukan pembinaan yang terbaik kepada putera-puteri di daerah masing-masing, sehingga kelak bisa harumkan nama provinsi Maluku pada tingkat nasional dan internasional, terangnya.
Gubernur Maluku berharap, pelaksanaan MTQ ini menjadi momentum strategis,guna melakukan refleksi dan perubahan kearah yang lebih baik. Sehingga seiring dengan tema MTQ ke 29 Provinsi Maluku yakni, Aktualisasi nilai-nilai Alqur’an untuk pencerahan kehidupan berbangsa dan bernegara yang cerdas, bermartabat dan mandiri serta rukun dan damai, yang perlu kita resapi dalam kehidupan pribadi, berbangsa dan bernegara, jelasnya.
Diakhir pidato pada acara pembukaan MTQ ke 29 Maluku tersebut, Murad mengucapkan selamat bermusabaqah,dan berpesan agar para peserta berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam MTQ ini. Selamat bertugas kepada para hakim,’ ingat’ untuk selalu menjunjung tinggi kesucian dan keagungan Alquran dalam pelaksanaan MTQ ini,himbaunya.
(Ever Makupiola)