NAMLEA, Demokrasi MaUku : Mantan Anggota KNPI dan juga mantan Pungsionaris DPD Golkar Kabupaten Buru, Dois Waemese menuturkan, Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) direncanakan tahun 2024,yang juga akan berlangsung di kabupaten Buru akan menampilkan sejumlaj sosok bakal calon bupati.
Adalah Muhammad Daniel Rigan yang disapa MDR siap bertarung merebut kursi Bupati Priode 2024 – 2029, karena semua orang punya hak untuk mencalonkan diri merebut kursi Bupati.
Keingnan MDR maju bertarung rebut kursi Bupati Kata Dois Waemese, Dimana warga yang mendimi 10 Kecamatan di Kabupaten Buru berkeingian untuk keluar dari terisolasi dan keterpurukan selam kurung waktu 20 tahun, dimana dalam kurung waktu 20 tahun Kabupaten ini hanya mengharapkan Dana transfer yakni, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Ethok dan Dana stimulus lainnya.
Kabupaten Buru Lanjut Waemese, Penuh dengn kekayaan potensi alam baik ; Laut maupun Darat, seharusnya selama ini Pemda setempat dapat mendorong Para petani, baik bidang Pertanian, Perkebunan dan bidang Kelautan yang dapat memberikan modal usaha untuk menopang paranpetani serta menyediakan pasar, agar seluruh hasil petani mudah untuk dipasarkan di Kabupaten, ” Ujar Waemese.
Dicontohkan Tambah Waemese, MDR Putra Asli Desa Jikumerasa Pulau Buru, tidak menjanjikan yang muluk, namun terbukti dan sudah tersohor di mata masyarakat Buru telah tersugesti dengan adanya Kopi Batabual dan Hotong yang saat ini digencot Masyarakat.
Dengan demikian, pengembngan padi Hotong dan kopi, ada oknum politisi Buru menjadi hal ini sebagai lolucon dan Waemese katakan, Oknum politisi seperti itu tidak punya ide dan gagasan untuk membangun Kabupaten Buru.
Terobosan yang dilakukan MDR saat ini Tutur Waemese,
untuk dapat menambah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah(PAD) dan bilaman keinginan masyarakat mendukun dalam pertarunan Pemilihan Bupati dan terpilih maka MDR siap menciptakan Industri Kecil dan Menengah serta memperluas lapangan pekerjaan” Tutur Dois Waemese.
Mengakhiri tulisan ini Pesan Waemese: Masyarakat yang mendiami 10 Kecamatan di Kabupaten ini, Harus malu, dimana Negeri ini memiliki orang- orng yang punya SDM yang handal dan memadai.
Kata Wemese pula, tidak dapat di imbangi dengan terciptanya lapangan kerja, dimana Pegawai Honorer di setiap Intansi Pemda Buru, hanya setiap bulan dibayar dengan uang 550 ribu rupiah dan apakah 550 ribu yang dibayar Pemda bisa mencukupi kehidupan setiap bulan” Tanya Waemese. (AK)