AMBON- Demokrasi Maluku : Keinginan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Maluku terus di lakukan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail.
Semenjak dilantik sebagai Ketua Dekranasda, isteri Gubernur Maluku sering mengunjungi kabupaten/kota, hanya untuk melihat langsung upaya masyarakat membangun taraf hidupnya.
Kali ini, Selasa (28/9/2021), Widya kembali sambangi Kelompok Usaha Kerajinan Tangan masyarakat Naulu di Dusun Rohua, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Untuk sampai di Dusun Rohua, terlebih rombongan harus menyeberangi sungai Noa. Sungai ini memiliki lebar kurang lebih 50 meter. Beberapa orang dari rombongan terpaksa turun dari mobil agar bisa sampai di desa setempat.
Di Rohua, Widya disuguhkan dengan kepiawaian para pengrajin yang memperlihatkan cara merajut anyaman bambu yang diolah menjadi Takanasi atau Keranjang dan kerajinan lainnya oleh salah satu pengrajin di Rumah Adat Marga Matoke.
Bagi pengrajin, hanya membutuhkan seminggu untuk membuat satu keranjang. Kegiatan rajut ini biasanya baru akan dilakukan saat prosesi adat.
Tak hanya melihat kerajinan UMKM, Bunda Literasi juga menyempatkan diri mengunjungi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Agape yang ada di dusun setèmpat.
Bila Kelompok Usaha Kerajinan Tangan Dusun Rohua memiliki kepandaian merajut bambu menjadi keranjang, lembaga PKBM Agape yang terbentuk tahun 2006 ini, justru identik dengan pembuatan Sandal Hotel/Rumahan.
Bahan dasar dari Sandal Hotel/Rumahan tersebut terdiri dari Spon, Kain Cele, Lem Fox Nomor 186, Gunting, Pisau, Kater dan alat penjepit.
Usai kunjungan, Widya mengatakan, jika tujuan kedatangannya adalah untuk melihat potensi kerajinan yang ada di dusun tersebut.
“Dengan kunjungan yang saya lakukan ini, selain kita bisa mempromosikan hasil kerajinan masyarakat, kita juga bisa mengetahui secara langsung persoalan yang dihadapi para pengrajin ini,” ungkap Widya.
Widya juga berharap, para pengrajin ini bisa membagikan ilmunya kepada masyarakat lainnya, agar kreatifitas ini bisa berkembang.
“Kita sudah lihat sendiri kan, bila pengrajin ini memiliki bakat luar biasa dalam bidang industri rumahan dan kerajinan. Hasil yang diproduksi pun memiliki kualitas yang baik dan menarik,” terangnya.
Atas dasar itu, menurutnya Dekranasda selaku mitra pemerintah harus membantu pemerintah daerah untuk menciptakan lapangan kerja dengan melatih skill masyarakat untuk kesejahteraan mereka.
Berkaitan dengan hasil produksi yang dihasilkan pengrajin di Dusun Rohua, Ketua TP PKK ini menyarankan adanya kolaborasi antara hasil produksi satu pengrajin dengan pengrajin lainnya guna memaksimalkan produksi kerajinan tangan yang diciptakan.
“Harapannya juga tentunya masyarakat lainnya tergerak hatinya untuk belajar dalam hal kerajinan tangan untuk membentuk SDM disini,” ujarnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Wdiya didampingi Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Maluku Danny Indey dan Kadis Perindag Elvis Pattiselano. Turut hadir Sekretaris Negeri Sepa Abdullah Sopalatu dan Kepala Adat/Marga,Tuisa Matoke. (Biro Adpim Setda Maluku).