Aksi Kemanusiaan Untuk Aceh, Sumut dan Sumbar
Ambon, Demokrasi Maluku : DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Maluku, Minggu (07/12/2025) menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil), berlangsung Amaris Hotel , Jl.Diponegoro Kota -Ambon , Provinsi Maluku.
Dalam acara tersebut juga dilantik dan diambil sumpah Ketua Dewan Pakar DPW Provinsi Maluku Saadiah Uluputty oleh Ketua Majelis Pertimbangan DPW PKS Maluku Aziz Sangkala.
Rakerwil 2025 mengusung Tema
“Kokohkan Barisan, Tingkatkan Pelayanan, Raih Kemenangan.”
Dalam sambutannya pada acara Rakerwil tersebut Ketua DPW PKS Maluku Fachri Husni Alkatiri mengemukakan, “PKS tidak boleh lagi di pinggir. Sudah saatnya kita tampil memimpin”.
PKS bukan lagi penonton, Fachri menyebut PKS telah lama meninggalkan posisi sebagai kekuatan pinggiran.
Jejak politik PKS, sudah terbukti sejak transformasi dari PK menjadi PKS, selalu berada di jajaran pimpinan DPRD Provinsi Maluku.
“Kita punya modal sejarah, modal prestasi, dan yang paling penting: kepercayaan rakyat,” katanya.
Pemilu terakhir menjadi bukti nyata. PKS menang di 10 dari 11 kabupaten/kota di Maluku, sekaligus melahirkan tiga kepala daerah: Fachri sebagai Bupati SBT, Sudarmo sebagai Wakil Bupati Buru, dan Amir Rumra sebagai Wakil Wali Kota Tual.
“Capaian ini bukan hanya untuk dibanggakan. Ini pondasi untuk melangkah lebih jauh,” ujar ketua yang juga bupati SBT.
Kemenangan Harus Direncanakan, sambil menceritakan bagaimana sejak 2010 bersama para kader PKS lainnya telah menyusun rencana menuju kursi Bupati SBT.
“Kita telah menghitung siapa pesaing kita pada periode lima tahun bahkan 10 tahun mendatang, kata dia
Perencanaan itu tak meleset. Allah mudahkan hingga kami menang,” katanya. Kemenangan bukan keajaiban, tapi hasil desain yang matang”.
Fahmi bahkan mendorong kader masuk ke rana eksekutif, sebagai kepala daerah, karena betapa luasnya ruang kerja eksekutif.
“Di dewan kita belajar advokasi. tapi sebagai kepala daerah, ruang geraknya jauh lebih luas. Kita bisa melakukan banyak hal,” tutur Fahmi.
Ia mencontohkan kebijakannya di SBT yang memastikan 22 puskesmas memberi layanan kesehatan gratis tanpa pungutan.
Fachri juga menekankan pentingnya merangkul pemilih muda. “Gen Z ini bukan kelompok kecil, pengaruhnya besar. Kita harus hadir, mendengar, dan membuka ruang bagi mereka,” katanya .
Pada kesempatan itu juga Fahri menyampaikan seruan gerakan Kemanusiaan untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Fachri mengajak seluruh kader mengulurkan tangan bagi korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Bantuan yang diharapkan mencakup dana, logistik, obat
-obatan hingga pengiriman relawan.
Seluruh pejabat publik PKS diminta menyumbangkan sebagian gaji dan tunjangan mereka. “Kita bergerak bukan karena instruksi, tapi karena nilai kemanusiaan,” ajaknya.
Rakerwil juga menjadi titik awal penyusunan program lima tahunan PKS Maluku. Kebijakan nasional akan diserap dan diterjemahkan dalam konteks lokal secara kreatif.
“Semangat hari ini membuktikan bahwa PKS siap melangkah lebih jauh. Kita bukan lagi penonton, kita siap memimpin,” ujar Fachri menutup sambutanya.

Pada kesempatan itu sekertaris DPW PKS Maluku Jalil Renyaan mengemukakan, konsolidasi jadi kunci, PKS kini memasuki tahap konsolidasi besar menuju 2029.
“Kita mulai dari penguatan kader dan struktur, lalu fokus pada pelayanan publik. Itu yang akan melahirkan kemenangan,” kata dia
Ia menyebut ada tiga fokus utama Rakerwil, Penguatan struktur hingga tingkat bawah, Isu Gen Z, termasuk membuka ruang rekrutmen politik untuk anak muda, Gerakan kemanusiaan nasional untuk korban bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar, termasuk kebijakan pemotongan gaji pejabat publik PKS
Gen Z bukan hanya pemilih, mereka harus terlibat langsung. Ide-ide mereka akan kita pakai untuk membangun Maluku,” tegas Jalil.
Rakerwil juga menetapkan arah rekrutmen kader baru, pelatihan, dan penguatan kepemimpinan menuju kontestasi politik berikutnya. (Ritta.E.Lekatompessy)











