Ambon, Demokrasi Maluku : Wakil Ketua komisi I DPRD Maluku Jantje Wenno prihatin dengan kenaikan tarif sewa lapak di Ambon Plaza (Amplaz) sangat membebankan pedagang.Pasalnya kenaikan harga sewa yang ditetapkan oleh pengelola telah melebihi batas wajar.
Jika dibandingkan 30 tahun lalu, biaya sewa untuk 30 tahun kedepan mengalami kenaikan 400 persen, dari Rp 40 sampai 80 juta menjadi Rp 900 juta sampai Rp 1,8 Ujar Jantje Wenno kepada wartawan di kantor DPRD Maluku Selasa (7/5/2024)
Menurutnya kenaikan ini sebagai buntut dari pengelolaan Amplaz yang sebelumnya menjadi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, namun dialihkan ke PT Modern Multi Guna untuk dikelola selama 30 tahun kedepan.
Terkait dengan hal ini, dia minta Pemerintah Kota Ambon untuk segera mengambil langkah upaya strategis dalam mengatasi keluhan yang disampaikan oleh pedagang, yang notabene merupakan masyarakat yang membutuhkan perlindungan dari pemerintah.
“Apalagi sebagai anggota DPRD Maluku Dapil Kota Ambon saya merasa sangat prihatin sekali karena sesungguhnya Amplaz itu hak pengelolaannya sekarang menjadi milik Pemkot Ambon,” ucapnya.
Kendati demikian seharusnya Pemkot Ambon bisa mengelola sendiri supaya ongkos sewa bisa lebih murah. namun ternyata Pemkot bekerjasama dengan pihak modern.
Tak hanya itu upaya yang perlu dilakukan saat ini oleh Pemerintah Kota Ambon yaitu berkoordinasi dengan pihak pengelola, untuk mempertimbangkan kembali harga sewa yang dirasakan membebani pedagang.
Dia mengaku saat ini masyarakat lagi diperhadapkan dengan kondisi ekonomi yang semakin lesu, inflasi yang semakin tinggi, serta harga kebutuhan pokok semakin tidak terjangkau.
Olehnya itu, dalam penerapannya sudah sepatutnya Pemkot Ambon harus berpihak kepada rakyat, ketimbang para pemodal atau pengusaha. memang perlu diselamatkan, tetapi jangan mengorbankan rakyat kecil,”ucapnya.(*)