Ambon, Demokrasi Maluku : Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 7 Ambon Kota Ambon Provinsi Maluku saat ini sementara menerapkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sesuai dengan kurikulum Merdeka belajar, disamping intrakurikuler juga ekstrakurikuler, demikian Kepala Sekolah SMPN 7 Ambon Hasan Tuahuns, M.Pd kepada pers di ruang kerjanya Senin (6/11/2023).
Menurutnya, project ini bertujuan memberi penguatan kepada siswa-siswi bagaimana cara berdemokrasi yang baik.
“Untuk saat ini diterapkan pada siswa-siswi untuk proses pemilihan ketua dan pengurus OSIS”.
“Jadi siswa-siswi diarahkan bagaimana berproses dalam pemilihan ketua dan pengurus OSIS, sehingga pada akhirnya mereka mampu untuk melakukannya sendiri dengan baik.
Ada dua (2) dimensi yakni : .khebinekaan global dan bernalar kritis.
Berdasarkan aturan diskonsepsi, di seluruh satuan pendidikan yaitu, keberhasilan pendidikan bukan diukur dari hasil akhirnya tapi dari prosesnya hingga mencapai hasil akhir.
Misalnya seorang anak membuat karya kearifan lokal , harus ikuti prosesnya, apakah benar-benar anak itu yang membuatnya ataukah bukan, kalau membawa product yang sudah jadi, bisa saja bukan anak tersebut yang mengerkannya tapi kalau proses itu dibuat disekolah akan terpantau dengan baik.
Begitu pula dengan berdemokrasi yang baik, anak-anak diajarkan tata cara pemilihan, pembuatan visi-misi, debat para kandidat ketua hingga pada pemilihan.
Kriteria untuk jadi seorang Ketua OSIS antara lain ; anak itu punya kemampuan secara pengetahuan, mampu mengayomi teman -temannya, sikap dan tutur katanya baik, perilakunya baik, harus berada di kelas delapan (8)..
Saat ini, masih tahap penjaringan mereka akan bersosialisasi, tim bekerja mulai menyampaikan dan rekruitmen calon, kalau sudah ada calon sampaikan visi misi kemudian debat calon.
Ketentuan-ketentuan , harus dibuat untuk mendapatkan seorang figur calon ketua OSIS yang memang betul bisa memimpin.
Saat ini sementara dilakukan, dan dalam bulan November ini diharapkan bisa selesai, demikian Tuahuns. (D-02)
SMP N 7 Ambon Terapkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Ambon, Demokrasi Maluku : Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 7 Ambon Kota Ambon Provinsi Maluku saat ini sementara menerapkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sesuai dengan kurikulum Merdeka belajar, disamping intrakurikuler juga ekstrakurikuler, demikian Kepala Sekolah SMPN 7 Ambon Hasan Tuahuns, M.Pd kepada pers di ruang kerjanya Senin (6/11/2023).
Menurutnya, project ini bertujuan memberi penguatan kepada siswa-siswi bagaimana cara berdemokrasi yang baik.
“Untuk saat ini diterapkan pada siswa-siswi untuk proses pemilihan ketua dan pengurus OSIS”.
“Jadi siswa-siswi diarahkan bagaimana berproses dalam pemilihan ketua dan pengurus OSIS, sehingga pada akhirnya mereka mampu untuk melakukannya sendiri dengan baik.
“.
Ada dua (2) dimensi yakni : .khebinekaan global dan bernalar kritis.
Berdasarkan aturan diskonsepsi, di seluruh satuan pendidikan yaitu, keberhasilan pendidikan bukan diukur dari hasil akhirnya tapi dari prosesnya hingga mencapai hasil akhir.
Misalnya seorang anak membuat karya kearifan lokal , harus ikuti prosesnya, apakah benar-benar anak itu yang membuatnya ataukah bukan, kalau membawa product yang sudah jadi, bisa saja bukan anak tersebut yang mengerkannya tapi kalau proses itu dibuat disekolah akan terpantau dengan baik.
Begitu pula dengan berdemokrasi yang baik, anak-anak diajarkan tata cara pemilihan, pembuatan visi-misi, debat para kandidat ketua hingga pada pemilihan.
Kriteria untuk jadi seorang Ketua OSIS antara lain ; anak itu punya kemampuan secara pengetahuan, mampu mengayomi teman -temannya, sikap dan tutur katanya baik, perilakunya baik, harus berada di kelas delapan (8)..
Saat ini, masih tahap penjaringan mereka akan bersosialisasi, tim bekerja mulai menyampaikan dan rekruitmen calon, kalau sudah ada calon sampaikan visi misi kemudian debat calon.
Ketentuan-ketentuan , harus dibuat untuk mendapatkan seorang figur calon ketua OSIS yang memang betul bisa memimpin.
Saat ini sementara dilakukan, dan dalam bulan November ini diharapkan bisa selesai, demikian Tuahuns. (D-02)