Jelang Nataru, DPRD Maluku Minta PLN Tambah Jam Operasional Listrik Di Daerah Terpencil

Parlemen4 views

Ambon, Demokrasi Maluku ; Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komisi II DPRD Maluku meminta PLN meningkatkan jam operasional listrik di sejumlah pulau terpencil di Provinsi Maluku.

Permintaan itu disampaikan anggota Komisi II, Anos Yermias, dalam rapat kerja bersama Pertamina, PLN & Bulog Maluku di ruang Komisi II, Senin (01/12/2025).

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Menurutnya, persiapan akhir tahun harus dipastikan berjalan baik, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti listrik dan BBM.

Ia menyebut PLN telah menjelaskan rencana peningkatan status pada 2026 hingga 2027, namun sejumlah wilayah masih bergantung pada listrik yang menyala hanya beberapa jam sehari.

“Dari banyak pulau di Maluku, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) termasuk yang paling unik. Dari sepuluh titik yang dijelaskan PLN, dua berada di Tanimbar dan sisanya di MBD,” ujar Anos.

Ia menyebut beberapa wilayah seperti Molumaru, Wulan Labobar, Pulau Luang, Lakor, hingga Damer hanya menikmati suplai listrik selama 6 jam per hari. Sementara di Pulau Romang dan Wetar Timur, pasokan listrik disebut tidak menentu.

Anos juga mengungkapkan pengalaman pribadinya membantu mobilisasi mesin diesel ke sejumlah pulau kendati terkendala fasilitas dan biaya.

“Saya pernah bantu distribusi mesin diesel lewat kapal perintis, meski secara aturan tidak diperbolehkan mengangkut mesin sebesar itu. Tapi demi masyarakat, kita cari solusi agar mesin bisa tiba dengan aman,” katanya.

Menjelang Natal, ia meminta PLN memberikan prioritas layanan bagi umat Kristiani yang mempersiapkan perayaan tersebut.

“Kami minta mulai 20 Desember, daerah yang biasanya menikmati listrik 6 atau 12 jam dapat ditingkatkan menjadi 24 jam. Kalau tidak memungkinkan, minimal naik menjadi 12 jam,” ujar Anos.

Ia menambahkan, kebijakan serupa juga perlu diterapkan saat Idulfitri bagi umat Muslim di wilayah terpencil.

Anos berharap PLN dapat menindaklanjuti usulan tersebut meski menghadapi keterbatasan anggaran dan tantangan geografis..

“Untuk perayaan keagamaan, khususnya di MBD dan KKT, kami berharap ada perhatian khusus agar masyarakat bisa merayakan hari besar dengan lebih nyaman,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *