Ambon, Demokrasi Maluku ; Setelah berjuang selama kurang lebih 16 tahun, kini konsorsium DOB yang diketuai oleh Prof .Dr M .J. Saptenno, SH.MH kembali mempertegas komitmen tersebut bersama para Latupati 32 negeri di tiga pulau yakni ; Pulau Saparua, Pulau Haruku dan Nusalaut beserta seluruh paguyuban anak-anak Lease yang ada di Kota Ambon.
Kamis (27/11/2025) konsorsium kembali menggelar pertemuan dengan menghadirkan seluruh paguyuban dan potensi anak Lease yang ada di Kota Ambon. Pertemuan yang berlangsung di cafe Soka, Jl.Dr.Leimena Poka Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon Provinsi Maluku tersebut sepakat memekarkan Kepulawan Lease menjadi Kota Kepulawan Lease
Pertemuan tersebut juga membicarakan kelengkapan administrasi, teknis serta lobi-lobi polotik dan juga kesiapan dana dalam rangka mewujudkan niat suci dan tulus demi untuk membuka keterisolasian, memperpendek rentang kendali dan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kepulawan Lease khususnya dan Maluku umumnya.
Abd. Halim Tuheteru perwakilan Pulau Haruku yang juga Wakil Ketua Umum Asosiasi Badan Saniri Negeri Kabupaten Maluku Tengah dalam keterangan persnya usai pertemuan mengemukakan,
Dirinya optimis dukungan pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan DPRD merespon pemekaran daerah otonomi baru di Kabupaten tertua di Maluku itu.
“Prinsipnya Bupati dan Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah memberikan dukungan penuh atas pembentukan kota Kepulauan Lease,” jelasnya .
Tuheteru menjelaskan, pergerakan tim konsorsium yang diketuai Prof. M.J Septemo terus dilakukan, guna melengkapi persyaratan untuk diajukan ke Pusat.
“Pergerakan konsersium terus dilakukan sebagai landasan persyaratan administrasi yang diamanatkan dalam undang-undang,” ujar dia.
Sementara itu, Semy Toisuta Ketua Ikatan Nusahalawano mengatakan, dukungan 32 raja adat di Kecamatan Saparua, Saparua Timur, Nusalaut dan Pulau Haruku merupakan bentuk dukungan nyata serta secara tegas berkomitmen untuk pemekaran Kepulawan Lease menjadi Kota Kepulawan.

“ Penandatangan dukungan oleh 32 raja adat adalah sebagai legalitas dan bentuk dukungan penuh guna menjadi Lease sebagai Daerah Otonom Baru (DOB),” kata Toisuta.
Lanjutnya, telah dilakukan deklarasi di Tiga Pulau (Saparua, Nusalaut dan Pulau Haruku) sebagai bentuk dukungan masyarakat di tiga pulau tersebut bagi perjuangan pemekaran, kata dia pula.
“Ini adalah agenda carita baku kumpul (berkumpul) dengan para pimpinan organisasi paguyuban di negeri-negeri, adalah bentuk kpmitmen , ikhtiar yang dipikirkan oleh konsorsium, bahwa harus terbangun sinergitas, karena perjuangan ini, adalah perjuangan tidak hanya dari tim konsorsium saja, tapi ini adalah perjuangan kolektif dari masyarakat Lease dimana saja berada di belahan dunia ini.
Kita sama-sama bertanggung jawab, berupaya bersama, untuk dapat memperjuangkan, supaya tiga (3) pulau yang sudah lama tenggelam (tak terdengar lagi perjuangannya) untuk bisa dijadikan DOB oleh pemerintah pusat,” ujar Toisuta .
Sebelumnya, konsorsium KKL telah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak, serta melakukan deklarasi dan diskusi bersama tokoh masyarakat, Latupati dan Saniri Negeri.
Pada kesempatan yang sama Yusuf Leatemia perwakilan paguyuban Negeri Noloth yang juga penanggungjawab penggalangan dana Tim DOB meminta, agar seluruh anak-anak Lease menyatu hati untuk perjuangan pemekaran DOB ini, dan yang terpenting dapat mengsuport dana dari kelebihan berkat yang diperoleh baik secara pribadi maupun secara kolektif paguyuban masing-masing negeri demi kelancaran perjuangan .
Usai pertemuan dilakukan foto bersama dan pembuatan vidio dengan Yel-Yel ; Lease ; Mekar -Mekar-Mekar (Ritta E.Lekatompessy)











