Ambon.Demokrasi Maluku,_
Suhu politik internal Partai Golkar Maluku kian memanas menjelang pemilihan Ketua DPD. Politisi senior, Richard Rahakbauw, secara resmi menyatakan kesiapannya untuk bersaing memperebutkan kursi Ketua DPD Partai Golkar Maluku periode 2025–2030.
Dalam konferensi pers di Kantor DPRD Maluku, pada h Senin (3/11/2025), Richard menegaskan pencalonannya bukan semata-mata didorong ambisi pribadi, melainkan panggilan moral untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar seperti dulu.
“Saya maju bukan karena haus jabatan. Saya hadir karena Partai Golkar Maluku sedang mengalami masa-masa sulit. Dua periode tanpa perwakilan di DPR RI dan kehilangan kursi pimpinan DPRD pada Pemilu 2024 adalah pukulan telak bagi kita semua,” tegas Richard. Ia menambahkan, kondisi ini menjadi motivasi kuat untuk melakukan pembenahan menyeluruh, berbekal pengalaman panjang di dunia politik dan pemahaman mendalam tentang struktur partai.
“Saya telah melewati berbagai proses di DPRD—mulai dari memimpin komisi, badan kehormatan, hingga saat ini menjabat sebagai Ketua Bapemperda. Dengan bekal pengalaman ini, saya siap berkompetisi secara adil dan terbuka demi masa depan Golkar Maluku,” imbuhnya.
Richard berjanji hanya akan menjabat satu periode jika dipercaya memimpin DPD Golkar Maluku. Komitmen ini disertai target terukur: mengembalikan kursi pimpinan DPRD Maluku dan meraih satu kursi DPR RI dari daerah pemilihan Maluku.
“Jika dalam satu periode kepemimpinan saya gagal mencapai target tersebut, saya siap mengundurkan diri secara terhormat. Saya akan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk pertanggungjawaban politik saya kepada partai dan masyarakat,” tegasnya.
Richard memastikan seluruh persyaratan untuk maju sebagai calon ketua telah terpenuhi, sesuai Juklak Nomor 04 Tahun 2025. Ia mengklaim telah mengantongi dukungan minimal 30 persen suara pemilik hak suara, aktif dalam kepengurusan partai lebih dari lima tahun, serta memiliki rekam jejak PD2TL (Prestasi, Dedikasi, Disiplin, Loyalitas, dan Tidak Tercela).
“Semua persyaratan telah saya penuhi. Saya telah mengabdi di DPRD selama lima periode, dengan menduduki berbagai posisi strategis. Ini adalah bukti nyata kapasitas dan loyalitas saya kepada Partai Golkar,” ujarnya.
Menanggapi potensi munculnya figur lain seperti Boy Sangadji, Abdulah Vanath, dan Umar Lessy, Richard menekankan pentingnya menjaga persatuan dan sportivitas.
“Jika Ketua Umum Bapak Bahlil Lahadalia nantinya memutuskan langsung siapa yang akan menjabat sebagai ketua DPD, saya akan menerima dengan lapang dada. Namun, jika dibuka ruang kompetisi yang bebas, mari kita bertarung secara sehat. Tidak boleh ada perpecahan, yang ada hanyalah semangat untuk membangun kembali Golkar Maluku,” tegasnya.
Di akhir konferensi pers, Richard mengajak seluruh kader Golkar untuk bersatu menghadapi tantangan politik lima tahun mendatang.
“Saya tidak datang untuk mencari kekuasaan. Saya datang untuk mengembalikan marwah dan kejayaan Partai Golkar di Maluku—partai besar yang dulu disegani dan dicintai oleh rakyat,” pungkasnya. (DM5).
