Ambon Tawarkan Rp5.000 per Kilo Sampah Plastik, Hadiah Ulang Tahun Kota yang Penuh Makna

Ambon5 views

AMBON.Demokrasi Maluku,_
Kota Ambon akan merayakan ulang tahunnya yang ke-450 pada 7 September 2025. Namun kali ini, perayaan bukan sekadar pesta seremonial. Pemerintah Kota Ambon memilih cara yang berbeda: membeli sampah plastik dari masyarakat dengan harga Rp5.000 per kilogram, sebuah langkah sederhana tapi sarat makna.

Program bertajuk “Pekan Pemerintah Kota Membeli Sampah Plastik” ini akan berlangsung pada 1–7 September. Selama periode itu, warga diajak mengumpulkan sampah plastik dari lingkungan mereka untuk kemudian dijual langsung ke Pemkot.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

“Kalau selama ini botol plastik dihargai tiga ribu, kami naikkan jadi lima ribu. Campur pun tetap kami beli,” ujar Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, usai apel peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Pantai Martha Alfons, Desa Poka, Kamis (25/6)

Plastik di Ambon, seperti di banyak kota pesisir lain, sudah lama menjadi momok. Laut yang seharusnya bersih sering tercemar botol, kantong, dan kemasan sekali pakai. Dengan program ini, sampah bukan lagi sekadar masalah, melainkan bisa bernilai ekonomi.

Langkah Pemkot membeli dengan harga lebih tinggi dari pasaran—yang biasanya hanya Rp3.000 per kilogram—memberi pesan kuat: ada penghargaan terhadap upaya masyarakat menjaga lingkungan.

“Silakan kumpulkan sebanyak mungkin. Ini bukan hanya tentang bersih-bersih kota, tapi tentang kesadaran kita bersama untuk mencintai bumi,” tambah Wattimena.

Strategi Kecil, Dampak Besar

Kebijakan ini sejalan dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025: “Hentikan Polusi Plastik.” Meski tampak sederhana, langkah kecil ini punya potensi dampak besar. Dengan insentif nyata, warga bisa lebih termotivasi untuk memilah dan mengumpulkan plastik.

Bagi sebagian warga, ini bukan hanya partisipasi lingkungan, tapi juga peluang tambahan ekonomi. Uang Rp5.000 per kilogram mungkin terlihat kecil, namun bagi keluarga di kawasan pesisir, hasil dari mengumpulkan beberapa kilo plastik bisa membantu kebutuhan harian

Kebijakan membeli sampah plastik juga bisa dibaca sebagai pesan politik. Di tengah seringnya isu lingkungan hanya berhenti pada slogan, Ambon menunjukkan keberanian untuk mengeksekusi kebijakan yang konkret, sederhana, tapi relevan.

“Keberlanjutan itu tidak harus selalu program besar. Kadang, keseriusan diuji lewat langkah nyata yang bisa dirasakan langsung masyarakat,” ungkap seorang aktivis lingkungan lokal yang menyambut positif program ini.
Ambon sudah lama berjuang mengatasi persoalan sampah, terutama plastik sekali pakai. Dengan ulang tahun emas setengah abad ini, pemerintah berharap lahir momentum baru: bahwa menjaga kota bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh warga.

Jika berhasil, program “Pekan Membeli Sampah Plastik” bukan hanya jadi hadiah ulang tahun Ambon yang simbolis, tetapi juga warisan penting untuk generasi berikutnya—sebuah bukti bahwa perubahan besar bisa lahir dari langkah kecil yang konsisten.(DM-05).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *