Ambon, Demokrasi Maluku ; Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, secara resmi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan kepada 914 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan mengabdi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon,Senin (02/06/2025)
Apel yang dihadiri ratusan peserta itu menjadi momentum awal perjalanan pengabdian yang tidak ringan.
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan bahwa status CPNS bukan sekadar gelar administratif, melainkan panggilan untuk mempersembahkan dedikasi dan loyalitas penuh bagi kepentingan masyarakat.
“Ini bukan akhir dari perjuangan, ini adalah awal dari pengabdian.
Mulai hari ini, Anda semua menjadi bagian dari sistem pelayanan publik yang membutuhkan integritas tinggi, semangat kerja keras, dan cinta terhadap tempat di mana Anda ditugaskan,” ujar Wattimena dengan tegas.
Ia mengingatkan bahwa Pemkot Ambon membutuhkan aparatur yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga sepenuhnya memberikan hati dan pikiran bagi kota ini.
Karena itu, ia menolak keras mentalitas ‘pindah cepat’ yang kadang masih terjadi di kalangan CPNS.
“Jangan hanya satu-dua tahun lalu ajukan pindah.
Pemerintah Kota tidak akan menyetujui permintaan semacam itu.
Bangun komitmen jangka panjang di sini, tempat di mana kalian diterima dan diberi kesempatan,” imbuhnya.
Kepada CPNS yang berasal dari luar daerah, Wattimena memberikan pesan khusus.
Ia mengajak mereka untuk segera beradaptasi dan menjadikan Ambon bukan sekadar tempat kerja, tetapi rumah tempat bertumbuh dan melayani.
“Urus KTP Ambon, cari tempat tinggal, dan jadikan kota ini sebagai bagian dari identitas kalian.
Bukan hanya mengabdi, tapi juga ikut membesarkan kota ini,” kata Wali Kota disambut tepuk tangan para peserta apel.
Ia juga menekankan bahwa Pemkot akan menjalankan sistem penghargaan dan sanksi secara konsisten.
“Siapa yang disiplin, inovatif, dan berdedikasi akan mendapat apresiasi. Tapi bagi yang lalai dan tidak taat aturan, pasti ada konsekuensinya,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Wattimena mengajak seluruh CPNS untuk tidak sekadar menjadi pegawai, tetapi pelayan publik yang rendah hati, solutif, dan adaptif di tengah segala keterbatasan yang ada.
“Kalau di kota lain laut hanya sesekali terlihat, di Ambon laut hadir setiap hari. Nikmati keindahan dan keramahan kota ini. Jadikan Ambon bukan hanya tempat kerja, tapi rumah yang layak kalian perjuangkan,” pungkasnya (*)
