Wawali Ambon Perintahkan Seluruh Masalah Yang DiSampaikan Warga Segera Ditindaklanjuti.
Ambon, Demokrasi Maluku ; Program rutin Walikota-Wakil Walikota Ambon periode 2025-2030, Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) kembali digelar Jumat (21/03/2025), yang dihadiri oleh Wakil Walikota Ambon Ely Toisuta.S.Sos dan Sekertaris (Sekkot) Ambon Ir. Robby Sapulette , juga para kepala Dinas/Badan di Lingkup pemerintah Kota Ambon, berlangsung di depan Balai Kota Ambon .
Pantauan Demokrasi Maluku.com, terlihat warga kota begitu antusias mengikuti acara tersebut.Seperti pekan lalu acara ini dipandu Sekkot Ambon
Wawali memberi arahan singkat, Sekkota kemudian memberi kesempatan kepada masyarakat yang hadir menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
Masyarakat menyampaikan persoalan yang dihadapi dan membutuhkan jalan keluar diantaranya ; Yan Lesiase Warga Desa Hutumury terkait dengan lahan miliknya yang dipakai oleh Pemkot sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dimana Lesiase menanyakan kelanjutan dari pemakaian lahan oleh Pemkot untuk TPA yakni tambahan 10 Ha yang hingga saat ini masih terkendala karena masuk dalam kawasan hutan lindung dan harus dialih status.
Menjawab hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon Alfredo Jansen Hehamahua, AP, M.Si. mengemukakan, masalah lahan keluarga Lesiase sudah dicarikan jalan keluar karena masuk dalam kawasan hutan lindung namun hingga saat ini lahan tersebut masih dalam proses alih fungsi , selain itu ada juga keluarga lain yang mengakui dan mengklaim sebagai pemilik lahan yang sama dan mereka juga sementara melakukan proses alih fungsi.
Terhadap masalah ini Sekkot meminta Yan Lesiase bersama Kadis DLHP untuk segera menyelesaikannya
Fin Luturmas Warga Kudamati Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon menyatakan permasalahannya terkait bantuan pemerintah yang tak pernah diperoleh, padahal beliau dan keluarga telah menetap di Kelurahan Kudamati selama 40 tahun.
Menurut Fin Luturmas ketika bertanya kepada pemerintah setempat, baik RT maupun aparat di kelurahan jawabannya selalu dan selalu bahwa nama-nama penerima bantuan adalah nama yang diberikan oleh pusat .
Menjawab hal ini Kepala Dinas Sosial Kota Ambon mengatakan, bahwa yang berhak mendapat bantuan adalah warga yang memiliki KTP dan KK Kota Ambon.
Sementara Wakil Walikota Ambon Ely Toisuta dalam sambutan penutupnya meminta Fin Luturmas untuk menemui beliau usai acara berlangsung .
Pada kesempatan itu juga Gerald Hatulesila Ketua Saniri Negeri Rumahtiga mengemukakan, Tarik ulur persoalan raja Negeri Rumah Tiga Kecamatan Teluk Ambon yang terus berlarut-larut hingga kini sejak beberapa tahun terakhir.
Menurut Gerald saat ini sudah ada keputusan pengadilan negeri, pengadilan tinggi bahkan Mahkamah Agung yang menetapkan marga Hatulesilla sebagai Soa Parentah,
Menjawab pertanyaan Ketua Saniri Negeri Rumahtiga Sekkot mengemukakan, kalau sudah ada keputusan seperti itu maka semua selesai.
Selain masalah tersebut masih ada sejumlah masalah lain yang dikemukakan Warga seperti : Masalah Suara bising karaoke Blitz di kawasan Urimessing yang sempat membuat salah satu warga di kawasan tersebut terganggu, masalah air bersih di Gunung Nona (kawasan Warta, yang membutuhkan tambahan pipa) , masalah Gaji yang tak sesuai UMR dan lainnya .
Menutup acara tersebut Wakil Walikota Ambon mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Ambon yang datang dan menyampaikan permasalahan yang dialami, dengan demikian sebagai pemerintah dapat mengetahui dengan jelas potret Kota Ambon yang sesungguhnya. Seraya memohon maaf kalau selama ini terjadi birokrasi yang panjang dalam menyelesaikan .
Mohon maaf kalau birokrasi panjang yang dialami bapak/ibu, namun dgn pemerintahan baru akan kita putus mata rantai yang panjang-panjang.
Setiap hari Jumat, apa yg dikeluhkan bisa langsung di respon.
Kepada para pimpinan OPD secepatnya merespon apa yg disampaikan, supaya Ambon lebih baik ke depan, demikian Wawali Sambil mengucapkan, Beta PAR Ambon,Ambon Par Samua, sebagai salam penutup .(D-02).
