Walikota Bodewin Beri Kuliah Umum Universitas Terbuka Ambon

Ambon, Pendidikan20 views

Ambon, Demokrasi Maluku ; Walikota Ambon Drs Bodewin Wattimena menyampaikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Terbuka (UT) Ambon, berlangsung Sabtu, (08/03/2015) di Marina Hotel, Kompleks Soema , Jln Yan Paays Kecamatan Sirimau Kota Ambon-Provinsi Maluku.

Dalam kuliah umumnya Walikota Ambon Bodewin Wattimena memaparkan potensi Kota Ambon mulai dari luas wilayah, penduduk, penduduk miskin, pengganguran, pertumbuhan ekonomi hingga IPM

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Karena bagi Bodewin mahasiswa harus mengerti data tentang kota Ambon, harus mengenal Kota Ambon dengan baik Mahasiswa harus mengerti data Kota Ambon
Walikota memaparkan tentang Kota Ambon dengan potensinya.

Menurut walikota jumlah penduduk Kota Ambon sebanyak 362.638 jiwa, penduduk miskin 25.810 orang , pengangguran sebesar .21.258 orang

Dengan jumlah pengganguran dan penduduk miskin sebesar itu pemerintah kota Ambon terus berupaya mengatasinya namun karena keterbatasan lapangan pekerjaan,kota Ambon hanya bertumbuh pada sektor jasa karena itu para lulusan universitas dan para pencari pekerja selalu didorong untuk membangun ekonomi kreatif, minimal berupaya untuk bekerja bagi diri sendiri dan membuka lapangan kerja bagi orang lain.

Pertumbuhan ekonomi Kota Ambon 4,46 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku sementara inflasi pada Desember 2024 sebesar 1,92 persen, IPM 83,37 persen.

Di kota Ambon tidak terdapat penduduk miskin ekstrem atau tidak berada dibawah garis kemiskinan, kata Bodewin.

Dalam kepemimpinan Beta dan Ibu Ely Katong ( kami) punya 17 program prioritas yang menjadi kerja kita dalam membangun Kota Ambon yang lebih baik dan maju Lina tahun ke depan.

Program tersebut antara lain ;
Pertama, akses air bersih. Kedua, pengelolaan persampahan dan penataan lingkungan. Ketiga mengurangi kemacetan melalui pembangunan jalan alternatif rakayasa lalu lintas dan penataan transportasi publik.


Keempat, perbaikan jalan, penataan pasar, penataan permukiman kumuh, perbaikan fasilitas umim maupun fasilitaa pelayanan publik lainya yang ramah disabilitas.

Kelima, penyediaan lapangan kerja melalui kemudahan investasi, pengembangan UMKM, bantuan modal usaha, serta kemudahan akses lapangan kerja bagi penyandang disabilitas. Untuk mengatasi penggiran pemerintah kota berkoordinasi dengan pemerintah provinsi, moga saja kedepan ada investasi yang masuk ke Maluku di bidang pertambangan (Nikel di Seram Bagian Barat (SBB) supaya anak-anak dari Kota Ambon bisa bekerja disana tak perlu lagi jauh-jauh ke Weda atau ke Provinsi lain diluar Maluku .

Keenam, pelayanan publik yang mudah dan terjangkau melalui Mall pelayanan publik dam bebas pungli.

Ketujuh, membangun ekosistem ekonomi kreatif guna mendukung Ambon City of Music.

Kedelapan, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Untuk pendidikan rata-rata tingkat pendidikan di Kota Ambon saat ini sudah lebih satu tahun dari pendidikan dasar dan menengah yakni sudah 13 tahun, kalau pemerintah mewajibkan semua anak Indobesia wajib ikuti pendidikan 12 tahun, maka Kita Ambon sudah lebih dari satu tahun.

Kedelapan, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.

Kesembilan, peningkatan pendapatan daerah melalui intensifikasi sumber-sumber pendapatan.

Kesepuluh, Walikota jumpa rakyat sebagai wadah perjumpaan masyarakat dengan pemimpinya, pada setiap Jumat dari jam 08:00-10: 00 WIT Walikota menunggu rakyat di depan Kantor Balai Kota mendengar aspirasi rakyat Kita Ambon.

Kesebelas, pengembangan konsep pariwisata terintegrasi.

Keduabelas, Penataan birokrasi yang kapabel, handal dan bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Ketiga belas, Melanjutkan pengembangan Ambon Smart City.

Keempat belas, penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan hibah dan bansos. “Saya selalu bilang ke Sekkot, harus mengetahui benar apa yang dibutuhkan oleh penduduk miskin, kalau mereka tak punya rumah atau rumah mereka tidak layak huni, beri mereka bantuan rumah, kalau anak-anak tak mampu lanjutkan pendidikan beri mereka beasiswa atau kalau tak punya pekerjaan beri mereka pekerjaan, supaya lambat Laun penduduk miskin bisa teratasi.

Kelima belas, penguatan peran lembaga keagamaan, FKUB, serta pemberian insentif Tuagama. Penjaga gereja, penjaga Masjid, penjaga Pura, penjaga viharĂ  dan unsur lainya sesuai kemampuan keuangan.

Keenam belas, penguatan peran pemuda dalam industri kreatif. Anak-anak muda didorong untuk masuk ke industri kreatif, akan dorong mereka dengan pelatihan dan stimulan lain.

Ketujuh belas, fasilitasi penguatan peran lembaga adat, Ormas, OKP, LSM, forum anak, organisasi paguyuban dan organisasi kemasyarakatan lainya.

Diakhir kuliahnya Bodewin berharap dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupannya, juga kehidupan orang lain, mencintai kampus yang sudah dipilihnya yakni UT, mencintai Kota Ambon dan sama-sama Bangun Kota Ambon.

Pada kesempatan yang sama Direktur Universitas Terbuka (UT) Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori, S.IP., M.AP. mengemukakan, hari ini dilakukan orientasi Pengenalan kampus untuk mahasiswa baru, khususnya mereka yang berdomisili di Kota .

Di targetkan berjumlah 200 orang ,saya belum cek absent, mungkin saja lebih dari 200 orang karena kursi-kursi semua penuh.

Keseluruhan mahasiswa UT Ambon tersebar di 11 kabupaten/Kota di Maluku.

“Saya berterima kasih untuk pak walikota Ambon yang hati dapat hadir dan memberi kuliah umum , moga dengan apa yang didapatkan hati ini ke depan para mahasiswa dapat menjadi agen-agen perubahan bisa berkontribusi bagi pembangunan Kota Ambon baik yang sudah bekerja maupun yang belum bekerja”.

Mahasiswa juga diminta mendukung penuh 17 program prioritas Walikota Ambon.

Dan bagi yang belum bekerja diharapkan bisa menjadi pioner, buka lapangan kerja, punya jiwa entrepreneur agar dapat menurunkan angka pengangguran di Kota Ambon, demikian Yuli.(D-02).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *