Kemenhub Setuju KMP Lelemuku Ganti KMP Marsela

Parlemen15 views

Ambon, Demokrasi Maluku : Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ferry Marsela, telah karam dan tidak lagi dioperasikan BUMD Kalwedo. BUMD Kalwedo saat itu Direkturnya, Benyamin Thomas Noach yang saat ini menjabat Bupati Maluku Barat Daya (MBD), selama ini tidak ada upaya untuk menggantikan KMP tersebut.

Akibatnya, masyarakat setempat sering kesulitan berlayar maupun kesulitan mobilisasi hasil sumber daya alamnya untuk dipasarkan di Kota Ambon, untuk meningkatkan ekonomi.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Atas dasar itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias, ketika rapat dengan Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, 17 Januari 2024 lalu, dirinya mengusulkan agar KMP Marsela yang sudah karam agar diganti.

“Ketika itu, saya minta rute KMP Marsela yang karam dihidupkan kembali dengan KMP Lelemuku yang sengaja di bakar salah satu ABK di pelabuhan Saumlaki, beberapa waktu lalu,”kata Yeremias, kepada awak media, Jumat (15/3/2024).

Saat itu,tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan KKT-MBD itu, Ditjen Perhubungan Darat (Hubdat) langsung mengiyakan agar setelah KMP Lelemuku, selesai perbaikan dapat melayari MBD.”Jadi dalam waktu dekat KMP Lelemuku sudah melayari MBD,”tandas politisi Partai Golkar yang selama ini fokus memperjuangkan persoalan perhubungan laut.

Kandidat kuat Bupati MBD ini kemudian mengaku, jika KMP Ferry melayari MBD, setidaknya mendongkrak perekonomian warga didaerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste dan Australia itu.”Kita tahu bersama bahwa masuknya KMP Ferry, sangat berdampak positif dan mendorong perekonomian warga MBD,”terangnya.

Dia mencontohkan, KMP Ferry yang melayari Ambon ke Namlea dan Waipirit ke Hunimua pulang pergi, sangat membantu perekonomian warga Buru dan Seram. “Kita juga berjuang agar lintasan dari Seram Bagian Timur ke Papua. Ini agar mobilisasi barang dan jasa berjalan lancar, sehingga ekonomi warga didaerah itu dapat ditingkatkan,”jelasnya.

Soal, Komisi III khusus dirinya, selama ini sibuk mengurusi perhubungan laut, dia mengaku, Maluku terdiri dari kepulauan, sehingga butuh perhatian ekstra, agar masyarakat mudah berlayar ke daerahnya.”Selain itu, kita juga fokus perjuangkan infrastruktur jalan dan jembatan, pasar, serta infrastruktur lainya. Jadi bukan perhubungan laut saja,”pungkas Yeremias.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *