Ambon, Demokrasi Maluku : Senin (04/12/2023) l keluarga besar Risapori – Henalatu Nalahia di Kota Ambon Ambon dan sekitarnya merayakan Natal Kristus, berlangsung di Hotel Marina, Jl. Yan Paays Uritetu, Kecamatan Sirimau Kita Ambon
Hadir dalam perayaan natal tersebut, orang tua, orang muda, anak- anak Risapori-Henalatu yang ada, di Kota Ambon dan sekitarnya, juga anggota DPR RI asal. Maluku Diri Fraksi Gerindra Hendrik Lewerissa, SH. LLM.
Pendeta Steve Gasperzs dalam khotbahnya yang terambil dari Lukas 2:41-52 memulai khotbahnya dengan mengucapkan Shalom dan Mena Muria .
Hari ini kita baca firman bukan Yesus lahir seperti biasanya tapi Yesus berumur 12 tahun, dimana Yesus bertumbuh sejak lahir hingga berumur 12 tahun. Sama halnya dengan Risapori Henalatu yang bertumbuh hingga saat ini.
Saat ini Tuhan memberikan karunia bagi persekutuan Risapori Henalatu dengan pertumbuhannya yang luar biasa dan bisa melangkah kemana saja
Tapi yang harus diingat, harus tetap mencintai dan membangun negeri dan terus mengingat darimana Risapori berasal
Natal adalah awal dari kehidupan. Tapi saat ini kita bukan lagi bayi tapi kita mengalami kelahiran setiap waktu.
Lahir Risapori Henalatu sebagai suatu perjalanan panjang. sama halnya dengan Yesus dimana Yesus mengalami perjalanan panjang dalam karya.
Orang tua Yesus membentuk dia sejak lahir dalam adat-istiadat orang Yahudi dimana pada umur 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem ke bait Allah.
Ada tiga hal
1.Setiap saat Yesus dibawa ke bait Suci, sejak awal Yesus sudah diperkenalkan tentang Adat Istiadat Yahudi.
Sama halnya dengan Risapori Henalatu berkumpul bukan karena sekedar berkumpul.namun karena kekuatan adat , tradisi dan budaya orang Risapori-Henalatu.
Perjalanan dari Nasareth ke Yerusalem , supaya Yesus benar-benar, kenal adat, budaya, agama Yahudi.
Kalau hari ini kita bakumpul (berkumpul) di sini bukan hanya sekedar bakumpul tapi ada satu hal yang beta mau bilang, kekuatan tradisi, budaya Risapori – Henalatu
Kalau mau sukses, kita harus tahu dari mana asal kita. Kecintaan kita terhadap negeri itu wajib. Nalahia dari Negeri yang kecil bisa menghadirkan- orang besar.
Kita tanam adat budaya kepada anak-anak untuk tahu dari mana asal . Bagi orang tua, bagaimana mencintai Risapori Henalatu.
Yang kedua setelah mereka melakukan perayaan disitu mereka pulang, dalam perjalanan tiga hari.
Dan dalam perjalanan, orang tua Yesus kaget bahwa Yesus tidak bersama mereka, Maria dan Yusuf kemudian kembali dan mencari Yesus.
Ketika mereka mencari di jalan- jalan mana-mana, Yesus tidak ada, mereka kemudian ke bait Allah dab bertemu Yesus dalam bait Allah.
Dibait Allah bukan sekedar tempat sembahyang tapi ada satu tempat atau ruangan yang disebut Midras, dimana tempat itu adalah tempat belajar.
Yesus belajar disana dan Yesus saat itu bertanya kepada orang yang mengajar. Artinya Yesus sudah berani menyatakan pendapatnya dimuka umum.
Hal ini memberi arti kepada kita bahwa kekuatan didalam gereja bukan hanya soal sembahyang saja tapi juga ilmu pengetahuan
“Kita harus ajar anak-anak untuk belajar berbagai pengetahuan” .
Maria dan Yusuf tak memarahi Yesus saat itu mereka membiarkan Yesus , setelah Yesus selesai belajar baru mereka membawa dia pulang.
Apa yang kita,pelajari dari situ, masa depan Risapori Henalatu adalah masa depan anak-anak kita.
“Kita harus, ajar bagaimana mereka mencintai pengetahuan dan kekristenan , bagaimana kita ajar anak-anak Risapori Henalatu percaya diri, tidak takut tampil dalam hal-hal yang baik, “demikian Gaspersz.
“Malam Ini refleksi natal meminta kita sebagai orang tua untuk melihat Anak-anak kita yang berani dan melihat dunia, bukan hanya sekedar ada dan takut tampil”
“Ajar anak-anak kita untuk berani nyatakan pendapat”.
Ketiga, “malam ini Maria dan Yusuf menyatakan kepada dunia bahwa anak-anak harus terbuka, karena mereka bukan saja belajar dari kita tapi dari media sosial tik-tok, FB, IG, twitter dan lainnya.
Maria dan Yusuf tahu bahwa Yesus akan jadi seorang pemuda, agar dia berani mengambil keputusan
-keputusan.
Hal ini tidak serta-merta tapi harus dari proses untuk punya satu visi untuk generasi Risapori Henalatu
Untuk. berkompetensi keluar
“Nalahia itu Ale (engkau) dengan beta (saya). Kita tidak bisa
berjalan sandiri tapi ditengah-tengah gelombang
besar kita harus bersatu.
Ikatan-ikatan kekeluargaan yang ada saat ini semakin terkikis, karena itu, apa yang ada pada Risapori Henalatu, seharusnya tetap dipertahankan .
Apakah pertemuan-pertemuan ini hanya sekedar bakudapa (bertemu) setelah itu lain tidak mengenal lain, lain seng saling tegur dengan lai, bukan seperti, anak-anak Risapori Henalatu harus saling mengenal satu dengan lainnya, saling menegur bahkan lain bantu lain.
Lukas 2:41-52, mau nyatakan kita harus jadi satu bukan kita memilih hidup sendiri-sendiri.
Kita rayakan Yesus yang sedang bertumbuh, Yesus yang mau keluar dari kungkungan dan keluar untuk jadi besar.
Banyak anak-anak Risapori yang hebat Hendrik Lewerissa dan lainnya. dan yang harus dipikirkan siapa berikutnya.
“Mari kita siapkan anak-anak kita untuk mencintai firman Tuhan, mencintai pengetahuan”
Agar kedepan anak-anak Rusapori Henalatu harus menjadi anak yang dapat mengisi jabatan-jabatan penting di daerah bahkan negara ini, kata dia pula
,”Siapa lapisan berikut anak-anak Risapori Henalatu yang masuk Senayan, siapa berikut anak-anak Risapori yang masuk di Akabri, Menjadi Mentri, itu bukan tiba saat tiba awal, tapi membutuhkan kebijaksanaan persekutuan Risapori satu lihat yang lain sebab dunia sudah menunggu, lahirnya pemimpin-pemimpin besar dari Risapori,” ujar Gasperz
Sementara itu Dalam sambutannya, Hendrik Lewerissa S.H,LL.M selaku pembina perkumpulan Risapori Henalatu Nalahia mengapresiasi perayaan Natal Risapori
Menurut Lewerissa, Natal adalah karena begitu besar kasih Allah kepada Manusia, Tuhan Allah memilih menjadi manusia
Selain itu Menurut Lewerissa Natal adalah peristiwa konsolidasi keluarga, konsolidasi mata rumah dan bangsa.
,”Hari ini warga Risapori Henalatu Nalahia berkumpul luar biasa, Tuhan memberkati kita karunia yang luar biasa dalam capaian yang luar biasa,”ujarnya
Untuk itu Lewerissa momentum mengingatkan keluarga Risapori, kalau Tuhan telah menganugerahkan anugerah yang luar biasa bagi anak-anak negeri Risapori, bukan karena Kuat dan hebat kita, bukan karena kekuatan material yang dimiliki, tetapi pencapaian-pencapaian itu adalah peristiwa spritual dari kasih karunia Allah yang melimpahkan
Lewerissa menambahkan, natal juga adalah peristiwa pemberitaan kehadiran kerajaan Allah dan kelahiran Yesus menggambarkan Herodes terganggu secara politik sehingga ingin melenyapkan Yesus.
,”Dan Alkitab menceritakan dan bersaksi kepada kita Yesus juga mati ditangan Pontius Pilatus tokoh politik, Beta mau bilang ini bukan karena warga warga Risapori yang politisi bukan, karena katong masuk di tahun politik, orang boleh bilang tahun 2024 tahun politik , namun sebagai politisi dan sebagai warga Risapori, Beta mau bilang tahun 2024 adalah tahun anugerah Tuhan par Katong,”tuturnya
Ia menambahkan, adanya Ivent politik, dirinya mengajak Warga Risapori juga harus menggunakan kewenangan dan hak politik untuk memberikan pilihan politik terbaik.
Saat ini ada banyak warga Risapori yang akan bertarung dirinya meminta keluarga Risapori untuk mendukung anak-anak Risapori Henalatu
Ditempat yang sama, Ketua Persekutuan Risapori Henalatu Nalahia, Yeheskel Haurissa, SH yang biasa disapa Bapak Kelly mengatakan Nalahia bagaikan Betlehem, dari Nalahia lahirlah pemimpin-pemimpin yang besar. (Ritta.E.Lekatompessy).