Ambon, Demokrasi Maluku : Proses pemindahan Ibu Kota Provinsi Maluku dari Kota Ambon ke Pulau Seram tepatnya di Masohi, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pasti dilakukan
“Dalam pengawalan saya sebagai Ketua DPRD Provinsi Maluku bahwa proses pemindahan Ibu Kota Provinsi Maluku ke Masohi pasti berjalan dengan baik,” kata Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur George Watubun pada wartawan di Ambon, Kamis (31/08/2023).
“Terkait langkah awal dalam proses ini menurut Watubun adalah soal strategi yang pasti tidak keluar dari norma-norma dan aturan yang berlaku di Negara ini”.
Yaitu tetap mengedepankan cara pandang yang ilmiah dan akademis yang dapat di pertanggung jawabkan baik secara politik, hukum tapi juga secara moral.
Watubun yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Maluku itu mengatakan, ini menjadi satu perjuangan yang mesti harus kita dudukan secara baik dan kita letakan prinsip-prinsip yang harus bisa mengakomodasi seluruh kepentingan.
Pemindahan Ibu Kota Provinsi Maluku ke Masohi itu bukan sekedar orang berkantor disana, tetapi seluruh elemen-elemen penting baik itu perangkat hukum maupun aturan-aturan mesti didudukan dengan baik.
“Jadi kita harus bicara dengan gubernur, kita bicara dengan stakeholder yang lain, bicara dengan pihak kampus, supaya bisa mengakomodasi seluruh harapan dan kepentingan rakyat Maluku,” ucapnya.
Kini sudah dilakukan peletakan batu pertama dan proses pencanangan pada tahun 2013 oleh Gubernur Maluku saat itu yaitu Karel Albert Ralahalu dan Fatani Sahulauw (Almarhum) sebagai Ketua DPRD Maluku saat itu.
“Jadi ingin melanjutkan sesuatu yang selama ini tidak diberikan perhatian dan bahkan tidak mendapat perhatian dan kalau kita buat untuk kebaikan bersama kenapa tidak,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pidato saat Paripurna DPRD Provinsi Maluku di Kota Masohi pada HUT Provinsi Maluku Ke-78 tanggal 19 Agustus 2023 Watubun mengatakan, secara historis Kota Masohi merupakan salah satu kota di Indonesia yang diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 3 November 1957, yang ditandai dengan peletakan batu pertama dan penanaman pohon Waringin atau Beringin.
“Bung Karno telah menegaskan sejak awal berdirinya kota ini bahwa ke depan Kota Masohi akan menjadi Ibu Kota Provinsi Maluku, karena seiring dengan waktu daya dukung Kota Ambon akan menjadi beban akibat pembangunan dan pertambahan penduduk,” ulasnya.
“Hal ini juga telah dilakukan riset secara ilmiah dan dipertanggungjawabkan secara akademis bahwa, perpindahan Ibu Kota Provinsi mutlak dilakukan sebagai konsekuensi dan tuntutan daya dukung Kota Ambon tidak lagi memadai,” tutup Watubun.(*)
Kami berharap yg bpa ketua katakan segera menjadi kenyataan. Sudah 10 thn lho.