Pemkot Ambon Gelar Rembuk & Penandatanganan Komitmen Penurunan Stunting

Ambon7 views

Ambon, Demokrasi Maluku Pemerintah Kota Ambon dalam hal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan pengembangan ( BAPEDALitbang ) berlangsung di Hotel Marina Ambon,Kamis ( 20/07/23).

Dalam sambutan Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan,stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak usia 5 tahun akibat dari kekurangan gizi kolonis, infeksi berulang pada 1000 pertama hari kehidupan yang terhitung dari janin hingga anak berusia 23 bulan yang menyebabkan anak lebih pendek jika dibandingkan usianya.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Kekurangan gizi bisa terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada awal masa kehidupan setelah lahir, tetapi baru akan nampak setelah anak berusia 2 tahun, kekurangan gizi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan baik ibu maupun bayi.

Balita stunting akan memiliki kecerdasan tidak maksimal, rentan terhadap penyakit dan beresiko terhadap tingkat produktivitas di masa depan.

“Berdasarkan data angka stunting nasional adalah 24,4 persen turun menjadi 21,6 persen ditahun 2022 ada penurunan sekitar 2,6 persen. Selain itu, tercatat 228 kabupaten/kota di Indonesia memiliki referensi stunting diatas 40 persen dan sangat mengkhawatirkan, karena itu pemerintah terus bergerak dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/Kota untuk menyusun strategi nasional percepatan pencegahan stunting dengan target nasional angka stunting ditahun 2024 angka di 14 persen atau dibawah 14 persen.

Oleh karena itu, apabila Pempus menargetkan atau menurunkan stunting 14 persen dengan capaian 38 persen pertahun, maka secara konsisten Pemkot Ambon harus melakukan hal yang sama, dimana kita harus dibawah target nasional,” ungkapnya

Untuk survei supervisi Indonesia tahun 2022 mencatat stunting Kota Ambon 21,21 persen, namun presentasi penurunan Kota Ambon paling rendah dari pada Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.

“Kita paling rendah di Provinsi Maluku, tapi penurunan stunting kita yang paling kecil. Karena dari sisi apapun kita lebih dari kabupaten/Kota yang lain, mulai dari faskes, nakes dan lainnya kita lebih baik tapi kalau kita turunnya kecil dari mereka artinya ada yang salah.

“Oleh karena itu, target kita ditahun 2022 yakni 18,6 meleset kita hanya bisa capai 21,8 persen,” jelasnya.

Ia berharap, dalam upaya menurunkan stunting di Kota Ambon ada kerjasama yang baik.

“Stunting ini tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak kita butuh kolaborasi, kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan supaya stunting ini kita bisa turunkan,”ujarnya (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *