Murad Tak Paham AD/ART Partai Bahkan Tak Miliki Roh Partai
Ambon, Demokrasi Maluku : Ny.Widya Pratiwi Murad Ismail dianggap tak memberi pendidikan polotik yang baik untuk perempuan di Maluku, pasalnya
kepindahannya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Maluku ke Partai Amanat Nasional (PAN), dianggap tidak elok, demikian Nancy Purmiasa salah satu kader PDI Perjuangan Provinsi Maluku pada konfrensi pers yang digelar Forum Perempuan Maluku untuk Demokrasi Senin (01/05/2023) di DPD PDI Perjuangan Maluku
Menurutnya, sebagai perempuan yang adalah publik figur , ketua PKK yang suaminya adalah orang nomor satu di Maluku, harusnya memberi contoh yang baik kepada perempuan di Maluku.
Kepindahannya ke PAN merupakan hak polotiknya secara pribadi namun tindakannya tidak seharusnya seperti itu.
“Khan ada mekanisme di partai, kalau mau berpindah, dibicarakan baik-baik, pamit dan minta diri baik-baik”.
Ibu Widya dan suaminya ini pemimpin, orang nomor satu di Maluku.”Jangan lah seperti itu”.
Selanjutnya mantan anggota DPRD Provinsi dan Kota Ambon ini katakan, dia bisa memahami semua itu, Widya datang ke PDI Perjuangan tak diundang dan pergi juga tak diusir .
Lebih jauh Nancy katakan, dengan kepindahan Widya ke PAN ini menunjukan bahwa suami beliau sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan tak memahami aturan partai (AD/ART), bahkan tak memiliki roh partai sama sekali.
“Kalau mau jadi kader partai , mestinya belajar untuk pahami aturan partai dan memiliki roh partai, sehingga tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan aturan dan mekanisme”.
Sementara Nancy Wajo menyayangkan kepindahan Widya ke PAN yang dianggapnya tak sama sekali mengikuti prosedur dan mekanisme partai.
Tapi semuanya sudah terjadi dan saya mau bilang kepindahan ibu Widya sama sekali tak berpengaruh apapun terhadap kerja-kerja partai
Kami kader PDI-Perjuangan punya militansi yang tinggi terhadap kehidupan berpartai, karena itu kepergian Widya ini justru lebih memacu kami untuk lebih semangat bekerja demi untuk kepentingan rakyat bahkan untuk memenangkan legislatif di 2024.
Widya belum punya kontribusi apapun terhadap partai, belum pernah bertarung dalam kontestasi apapun di Maluku ini.
“Jadi belum terbukti punya pengaruh, tak ada pengaruh sama sekali bagi kami, kami bahkan akan nengatur barisan kami untuk habis-habisan bekerja, ” kata Nensy Wajo. (D-02).