Tujuh Raja Regentschap Hadiri Penobatan Raja Dan Wakil Raja Petuanan Tagalisa.

NAMLEA, Demokrasi Maluku : Pengukuhan dan penobatan raja dan wakil raja regentschap petuanan Tagalisa, Kecamatan Waplau kabupaten buru, Hekmat Warhangan – Faris Waekibo dihadiri 7 raja regentschap diantaranya, Raja, Kayely, Masarete, Fenalisela, Lilialy, Fogi, Waesama dan Ambalau, berlangsung di Lapangan Bola Desa Hatawano, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Kamis 20/10 Tahun 2022.

Pengukuhan dan penobatan Raja dan wakil raja petuanan Tagalisa, dilakukan oleh Matgugul Nalbesi dan Matgugul Waekolo sekaligus penyerahan mahkota tongkat raja berlangsung Hikmad, acara terebut selain dihadiri, 7 Raja juga hadir Pj Bupati Buru diwakili Camat Waplau, Hamid Buton, Letkol AL, Mochtar Manji Lapola, TNI/Polri, Rektor Universitas Iqra Buru bersama Ketua Yayasan Muslim Buru, DPRD, Para Kades, Ketua ANSOR Maluku, Ridwan Nurdin dan seluruh Kepala Soa petuanan dan Kawasan Tagalisa serta sejumlah undangan lainnya.

http://demokrasimaluku.com/wp-content/uploads/2024/08/20240817_081242-6.jpg

Sebelum pengukuhan raja dan wakil raja, lebih awal dilakukan smaket sekaligus pengikatan kain salendan ikat Poro di rumah kediaman raja selanjutnya Raja dan wakil raja diantar ke Mesjid Samsiduha untuk melakukan shalat sunat 2 rakaat bersama tokoh adat dan masyarakat petuanan Tagalisa untuk menuju lokasi pengukuhan.

Pengukuhan terhadap raja dan wakilnya dilakukan Matgugul Nalbesi, Tanda Tomhisa dan Matgugul Waekolo, Umar Waekolo sekaligus menyerahkan tongkat.
Sebelulum penyerahan tongkat oleh kedua tokoh adat itu kepada raja mengatakan, tongkat adat ini berasal dari Soa Warhangan yang wajib diserahkan kepada Raja, semoga tongkat yang diberikan ini merupakan tanggungjawab berat untuk dapat menyahtuhkan seluruh anak cucu dan juga menjadi pemimpin kepada masyarakat yang berada di petuanan Tagalisa, demi kemajuan dan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat di Regentschap Tagalisa.

Usai pelantikan, dilanjutkan dengan jabat tangan dan foto bersama, sekaligus dilakukan tarian adat berupa, manari sawat dan sejumlah kegiatan Lainnya.(Adam Kiat)7 Raja Regentschap Hadiri Penobatan Raja Dan Wakil Raja Petuanan Tagalisa.

NAMLEA,- Pengukuhan dan penobatan raja dan wakil raja regentschap petuanan Tagalisa, Kecamatan Waplau kabupaten buru, Hekmat Warhangan – Faris Waekibo dihadiri 7 raja regentschap diantaranya, Raja, Kayely, Masarete, Fenalisela, Lilialy, Fogi, Waesama dan Ambalau, berlangsung di Lapangan Bola Desa Hatawano, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Kamis 20/10 Tahun 2022.

Pengukuhan dan penobatan Raja dan wakil raja petuanan Tagalisa, dilakukan oleh Matgugul Nalbesi dan Matgugul Waekolo sekaligus penyerahan mahkota tongkat raja berlangsung Hikmad, acara terebut selain dihadiri, 7 Raja juga hadir Pj Bupati Buru diwakili Camat Waplau, Hamid Buton, Letkol AL, Mochtar Manji Lapola, TNI/Polri, Rektor Universitas Iqra Buru bersama Ketua Yayasan Muslim Buru, DPRD, Para Kades, Ketua ANSOR Maluku, Ridwan Nurdin dan seluruh Kepala Soa petuanan dan Kawasan Tagalisa serta sejumlah undangan lainnya.

Sebelum pengukuhan raja dan wakil raja, lebih awal dilakukan smaket sekaligus pengikatan kain salendan ikat Poro di rumah kediaman raja selanjutnya Raja dan wakil raja diantar ke Mesjid Samsiduha untuk melakukan shalat sunat 2 rakaat bersama tokoh adat dan masyarakat petuanan Tagalisa untuk menuju lokasi pengukuhan.

Pengukuhan terhadap raja dan wakilnya dilakukan Matgugul Nalbesi, Tanda Tomhisa dan Matgugul Waekolo, Umar Waekolo sekaligus menyerahkan tongkat, sebelulum penyerahan tongkat oleh kedua tokoh adat itu kepada raja mengatakan, tongkat adat ini berasal dari Soa Warhangan yang wajib diserahkan kepada Raja.

Semoga tongkat yang diberikan ini merupakan tanggungjawab berat untuk dapat menyatuhkan seluruh anak cucu dan juga menjadi pemimpin kepada masyarakat yang berada di petuanan Tagalisa, demi kemajuan dan kemakmuran serta kesejahteraan rakyat di Regentschap Tagalisa.

Usai pelantikan, dilanjutkan dengan jabat tangan dan foto bersama, sekaligus dilakukan tarian adat berupa, manari sawat dan lainnya (Adam Kiat).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *