Ambon Demokrasi Maluku : Batutua Kharisma Permai dan Batutua Tembaga Raya (BKP-BTR) membeli tahu dan tempe pasokan Desa Uhak dan Desa Lurang untuk pangan bagi karyawannya.
Sebelumnya, perusahaan pertambangan dan produksi tembaga di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, juga membeli sayuran, ikan dan daging dari masyarakat di dua desa tersebut.
Desa Uhak dan Desa Lurang adalah desa yang bertetangga dengan BKP-BTR.
Dino Musida, Bagian Komunikasi BKP-BTR kepada media ini Via Whatshaapnya (13/06/2021) mengemukakan, dari masing-masing desa, BKP-BTR membeli sebanyak 4.000 buah tahu dan 4.000 bungkus tempe setiap bulannya.
Jumlahnya bisa lebih banyak dari 4.000 buah terkhusus dari desa Uhak.
Tahu maupun tempe yang diproduksi pengrajin, merupakan hasil binaan BKP-BTR, melalui program Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat (PPM), katanya.
Kerjasama sebagai pemasok komoditas lokal sudah dilakukan sejak awal BKP-BTR beroperasi. Para pengrajin mendapat fasilitas atau sarana dan prasarana untuk produksi tahu – tempe dari BKP-BTR termasuk guru/pelatih guna melatih masyarakat.
Apa yang dilakukan oleh BKP-BTR telah mendatangkan hasil, dimana saat ini para pengrajin sudah menghasilkan produk tempe dan tahu untuk pasokan makan karyawan, kata Musida pula.
Menurutnya, bahan baku tempe dan tahu yakni kedelai dipasok dari Kupang (Nusa Tenggara Timur).
Selanjutnya dia katakan, Produksi pengrajin pada waktu tertentu diserahkan ke Pramanindo Boga Utama (PBU), jasa kontraktor katering mitra BKP-BTR untuk penyediaan makan bagi ratusan karyawan.
PBU juga membeli tahu-tempe sebagai pasokan lokal melalui Yayasan Ama Kefe di Uhak dan Yayasan Ina Rifa di Lurang. Para pengrajin tempe/tahu bernaung dibawah kedua Yayasan ini, kata Musida pula. (H-03)