Namlea, – Demokrasi Maluku : Makanan atau santapan yang terbuat dari hotong (jenis padi-padian) merupakan makanan pokok masyarakat kabupaten Buru atau pulau Buru sejak leluhur, masyarakat, kini Muhammad Daniel Rigan (MDR ) pengusaha anak Desa Jikumerasa kembali mengembangkan tanaman hotong seluas tujuh (7) Ha, dan hari ini melakuian panen perdana Rabu (27/01/2021 , Di desa Waipereng Kabupaten Buru.
Hadir dan melakukan panen perdana Ketua Umum DPP Industri Usaha Kecil Mikro (IUKM) Ny. Hermawati Setyorinny. Ha,dir juga pimpinan bank BNI dan Bank Mandiri, Bank BRI, Bank Maluku Kab Buru, tokoh agama, tokoh masyarakat juga masyarakat di kecamatan Lilialy.
MDR pengusaha Migas asal pulau Buru yang memiliki usaha di Kalimantan Timur (Samarinda) ini, terpanggil untuk mengangkat kembali makanan pokok pulau Buru yang oleh orang Buru disebut padi Hotong.
Ahmad Solissa (79) salah satu tokoh masyarakat kepada pers mengemukakan, sangat mendukung niat baik MDR untuk melakukan pemerataan terhadap perekonomian di daerah, dengan mengembangkan padi hotong. Selain papeda dan sagu orang tatua di Buru juga makan padi hotong.
Padi hotong ini sudah dikenal sejak turun temurun bahkan waktu presiden RI pertama Ir. Soekarno, beliau juga disuguhkan makanan dari padi hotong.
Saya ingat ketika beliau datang waktu tahun 1954 dengan berpakaian putih-putih dan selendang berwarna merah di dada, dimana pada saat itu beluau dusuguhkan makanan dari hotong dan sagu, kisah Solissa
Sejak kedatangan Pak Presiden RI, Ir Sukarno Putra datang di Pulau
Sejak leluhur hotong itanam di dataran Waeapo, tepatnya di Waegeren, kini MDR mulai membuka lagi lahan padi hotong di kwasan Desa Waeperang.
Soliss meminta, komponen masyarakat Bupolo untuk dapat mendukung program positif yang dikembangkan anak Desa Jikumerasa . “Saya secara pribadi sangat mendukung niat baik program MDR, ”Tegas Solissa (Adam Kiat).