Namrole, Demokrasi Maluku: Kader handal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, yang kini menjadi Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dua (2) periode, DR Hi Tagop Sudarsono Soulissa, dalam orasinya di hadapan ratusan masyarakat Bursel asal Maluku Tenggara di Desa Waly , Kecamatan Namrole Minggu (08/11/2020) pekan kemarin mengatakan, ada oknum-oknum tertentu, yang lupa diri dan tak tahu kasih.
“Sangat disayangkan dan disesalkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berasal dari Namlea, Ibukota Kabupaten Buru saat dilengserkan dari jabatannya oleh Bupati Buru, datang kembali ke Namrole, Ibukota Kabupaten Buru Selatan (Bursel) merengek- rengek minta jabatan basah di Negeri yang dijuluki Lolik Lalen Pedak Fena siapakah Dia? Kata Bupati
K Perjuangan, kembali pensiun atau masa berakhir jabatan kini telah berakhir dan saat ini telah menyampaikan berita- berita Hoaks, Adudomba, Fitnah yang menabur dan menebarkan berita bohong disana sini kepada warga Bursel saat meramaikan panggung dalam orasi pentas politik Pasangan Calon (Paslon) Lain ” Ucap Tagop.
Panggil orang yang sudah pensiun tambahnya, ingin mencalonkan diri sebagai petarung peserta calon Bupati Bursel diajang Pilkada serentak, Inilah yang tidak direstui oleh pimpinan Parpol, baik itu di Kabupaten, Provinsi Maupun di Dewan Pimpinan Pusat (DPP), akahirnya tidak dapat Partai, kembali menaburkan berita Bohong, Fitnah yang ditujukan kepada Paslon nomor urut 3 yang disung partai moncong putih dan Sembilan partai koalisi lainnya ”Tuturnya.
Sementara yang Satu lagi tambah Bupati dalam orasi di Desa Waly Mengatakan, yang kini menjadi politik dan tidak berubah menjadi ketua tisu paslon lain yang sudah dilensor / Keluar dari DPC PDI Perjuangan Bursel dalam berorasi di sana sini di Bumi Puka Bipolo Bursel, kini disana sini Sudah ada materi kampanye lalu suka berita kepada warga Bursel bahwa, kalau Beta pung Kandidat terpilih jadi Bupati, maka Beta mendapat porsi baru sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten ini.
Beta mau kasetau kepada warga Desa Waly, Yang peduli bukan orang ASN yang bisa jadi Sekda itu orang ASN yang duduk di jajaran Pemda Bursel, tetapi yang bicara itu adalah orang Politisi yang sudah hengkang dari PDI Perjuangan dan tidak berhak dan layak duduk sebagai Sekda karena orang Itu adalah Politisi, bukan PNS, akan tetapi yang berhak menjadi Sekda itu didasari pada aturan, dimana jabatan Sekda minimal ASN harus berkali-kali menyandang esalon II di lingkup Pemerintah Setempat, bukan orang dari Politisi ”Tegas Tagop.
Dengan demikian orang yang suka menebar dan menabur berita Hoaks, Fitna, Adudomba dan berita bohong, selau dan selalu suka membodohi katong orang Kai Wait di Bursel, olehnya itu ajak Tagop, jang katong ikut dong yang lain dan selanjutnya pada hari Rabu tanggal 9 Desember katong samua ke Tempat Pengumutas Suara (TPS) Katong samua rame- rame coblos pilih nomor urut 3 yaitu, Ibu Hj safitri Malik. Soulissa – pak Gerson Eliaser Selsily dengan jargon (SMS-GES) karena visi dan misi mereka telah disampaikan secara jelas diatas Pentas Pilkada kepada Warga Bursel.
OkatongDaerah ini padahal yang merawat bukan orang Pemerintahan / Birokrasi, orang yang mau jadi Sekda harus PNS itupun didasari pada peraturan Permendagri dan yang bersangkutan harus sekurang bukan sudah berkali-kali menjalankan esalon II, sementara yang bilang ini orang Birokrasi yang sengaja bertebar isu Profokasi, finah , dan Hoaks demi kepentingan sendiri ”Kata Kader PDI Perjuangan, Tagop S. Soulissa (AK).