Ambon, Demokrasi Maluku : Kolaborasi luar biasa yang ditunjukkan oleh lembaga terhormat DPRD Provinsi Maluku pada rapat paripurna istimewa penyampaian pidato perdana Gubernur Maluku periode 2025-2030, dimana salah satu bahasa daerah Maluku digunakan oleh MC dalam memandu jalannya acara sidang paripurna istimewa yang berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku, Rabu (05/03/2025).
Beberapa masyarakat yang menyaksikan langsung acara tersebut mengapresiasi penggunaaan salah satu bahasa daerah yakni bahasa Kei, dan mereka berharap dalam sidang-sidang perayaan HUT RI dan HUT Provinsi Maluku juga digunakan bahasa daerah secara bergantian, agar masyarakat Maluku kembali diingatkan pada pentingnya pelestarian adat dan budaya Maluku, yang bisa saja terkikis oleh perkembangan zaman.
Sekalipun MC melafalkan bahasa Kei yang terkesan agak kaku karena tidak terbiasa namun patut mendapat apresiasi luar biasa.
“Kedengaran kurang enak tapi patut diapresiasi ,” ujar beberapa anggota masyarakat yang berdiri berdekatan dengan jurnalis media ini.
Sidang paripurna istimewa dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun, ST, didampingi wakil-wakil ketua masing-masing : Jhon Lewerissa, Aziz Sangkala dan Moh Fauzan Rahawarin.
Hadir Anggota DPR / DPD RI Dapil Maluku, Forkopimda Maluku, Sekda Maluku dan pimpinan OPD lingkup pemerintah Provinsi Maluku, Walikota Ambon, Bupati SBB, bupati KKT, Bupati SBT, Bupati Maluku Tengah, Wakil Walikota Tual, Kakanwil Kementrian Agama Maluku, Pimpinan Perguruan Tinggi di Kota Ambon, Tokoh agama, tokoh masyarakat.
Tokoh-Tokoh Maluku yakni : Mantan gubernur Maluku periode 2003-2008 s/d 2008-2013, Brigjen Purn Karel Albert Ralahallu, Gubernur Maluku 2013-2018, Ir Said Assagaf, wakil gubernur Maluku periode 2013-2018. Drs Zeth Zahuburua, pimpinan partai, Pi Pimpinan beberapa OKP, tamu undangan lainnya, keluarga Lewerissa dan Kel Vanath serta masyarakat Maluku dan Kota Ambon. (D-02)
