Ambon, Demokrasi Maluku : Jemaat GPM Pancaran Kasih Gunung Nona Ambon lewat Seksi Pengembangan Oikumene Semesta (POS) Selasa (19/10/2021) menggelar sosialisasi pengelolaan limbah ternak babi, berlangsung di Gedung Gereja Pancaran Kasih Kelurahan Benteng Gunung Nona Kota Ambon.
Sosialisasi melibatkan jemaat yang berprofesi sebagai peternak babi.
Pemateri Ny.Ferawaty Kary/Pattinama SPt.MSI Staff pada bidang peternakan dan kesehatan hewan Dinas Pertanian Provinsi Maluku.
Verawaty Pattinama membawakan materi dengan judul mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh limbah peternakan babi serta solusi penanganan limbah peternakan babi di lingkungan pemukiman masyarakat.
Menurut Pattinama, sebagai solusi penanganan limbah yang terdiri dari urine (kencing) dan feses (kotoran) dapat dijadikan bokasi (pupuk).
Para peternak cukup antusias mengikuti sosialisasi dimaksud, mereka mengakui selama bertahun-tahun menjadi peternak baru pernah mereka mendapatkan sosialisasi seperti ini.
Mereka berterima kasih baik kepada Dinas Pertanian Provinsi Maluku yang boleh memberi materi dan juga kepada Ketua Majelis Jemaat yang punya perhatian khusus bagi para peternak.
Salah satu peserta B. Paulus mengemukakan, pihaknya menyambut baik sosialisasi bahkan meminta pemateri untuk langsung mempraktek di lapangan cara-cara pembuatan bokasi (pupuk) dari kotoran ternak, dia juga meminta untuk dapat mengsosialisasi proses pembuatan biogas dari kotoran ternak agar bisa dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga.
“Saya mengapresiasi materi sosialisasi hari ini, tapi jangan sebatas sosialisasi saja tapi mari mempraktekkan cara-cara pembuatan pupuk, juga saya minta di paparkan detail cara-cara pembuatan biogas”.
Paulus juga meminta kalau boleh ada perhatian pemerintah untuk memberi bantuan pakan (makanan ternak).
T.Louk peserta yang lain mengatakan, “hari ini kami merasa ada perhatian baik dari Ketua Majelus Jemaat maupun dari pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Provinsi Maluku, karena sosialisasi seperti ini baru pernah kami dapatkan”.
Apa yang diberikan hari ini ini sangat baik dimana kami nantinya dapat mengelola kotoran ternak dan lingkungan peternakan agar tak menimbulkan polusi akibat bau yang ditimbulkan .
“Terima kasih kami sampaikan kepada Dinas mauoun kepada Ketua Majelus Jemaat”.
Selanjutnya Louk meminta agar Dinas dapat memberikan materi bagaimana cara menangani proses kelahiran ternak dengan baik agar dapat memanimilisir kematian anak2 ternak yang baru dilahirkan, karena selama ini yang terjadi 60 % anak-anak yang dilahirkan mati dan 40 persen saja yang hidup.
Selain itu Louk juga meminta perhatian agar harga-harga jual dapat dikendalikan agar peternak tidak mengalami kerugian .
Peserta lainnya mengusulkan, kalau boleh pemerintah juga membantu membuat penampungan atau septi tank agar kotoran tak menimbulkan bau dimana-mana, yang dapat menganggu lingkungan sekitar.
Ketua Majelis Jemaat Pdt.R.F.Amdery mengapresiasi apa yang menjadi usul, saran dan masukan dan akan menindaklanjuti apa yang menjadi keinginan peternak, dan akan berupaya membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait. (DMK-02).