Kelian: Sagu Molat & Pala Liat Varietas Unggul Lokal Yang Jadi Perhatian Khusus Untuk Dikembangkan
Ambon, Demokrasi Maluku
Dalam kunjungan Wakil Presiden RI Ke Ambon Maluku Rabu (13/10/2021) Lima (5) kabupaten yang masuk dalam kategori miskin ekstrem 2021 di Maluku mendapat kesempatan untuk memamerkan product lokal daerah masing-masing.
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memamerkan product lokal yakni product pertanian yang terdiri dari sagu molat, pala liat,pala banda, pala oling, kacang tanah, salak, keladi, minyak kelapa jagung, padi lahan kering (beras) juga product kerajinan tangan dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seram Bagian Timur Hasanuddin Kelian kepada pers disela-sela acara tersebut mengemukakan, hari ini Seram Bagian Timur memamerkan product2 pertanian lokal yang selama ini ada, dan dikembangkan di Kabupaten Seram Bagian Timur.
“Ada berbagai jenis product lokal baik itu sayuran, umbi-umbian, buah-buahan dan product2-product perkebunan, namun yang dibawa dan dipamerkan hari ini yang dilihat di stand kami “.
Dari semua yang disebutkan ada beberapa komoditas yang akan terus dikembangkan dan menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten SBT terutama sagu molat dan pala liat.
Dua komoditas ini merupakan varietas unggulan lokal SBT yang sudah dilepas oleh kementrian Pertanian RI sebagai varietas unggulan lokal sejak tahun 2012.
Selain pelepasan varietas, Pemerintah lewat Kementrian Pertanian pada tahun 2021, juga telah menetapkan block penghasil tinggi untuk dua komoditas tersebut.
Dijelaskan, total lahan sagu di SBT berjumlah 35.000 Ha lebih sedangkan sagu molat sebesar 10.000, tentu kedepan akan terus dikembangkan.
Tahun ini pemerintah provinsi Maluku memberikan bantuan untuk pengembangan sagu molat sebesar 50 Ha mulai dari proses pembibitan hingga penanaman bahkan hingga pemeliharaan.
Terkait pemasaran hasil-hasil perkebunan Kadis mengatakan, ada pedagang pengumpul yang membeli dari petani kemudian dengan kapal dari SBT mereka menjualnya ke Surabaya.
Diharapkan ke depan tak lagi menjual ke Surabaya tetapi dapat dibawa ke Ambon dan di eksport langsung dari Ambon, dengan demikian akan ada pemasukan untuk daerah.
Ditambahkan, untuk hortikultura dipasarkan ke Papua dan Papua Barat yakni : Sorong, Raja Ampat, Timika , Fak-Fak dan lainnya, ke daerah-daerah tersebut lebih efisien, karena dari segi jarak lebih dekat, biaya transportasi lebih murah maupun harga jualnya jauh lebih tinggi, katanya pula,
Selain product tersebut, Dinas pertanian dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan padi lahan kering, sebagai upaya mendukung program nasional.
Diakhir wawancaranya Kelian mengatakan, Dinas Pertanian akan terus mengembangkan product-product lokal sebagaimana visi bupati dan wakil bupati yakni SBT yang mandiri sejahtera berbasis pada sumber daya lokal. (DMK-02).