Ambon- Demokrasi Maluku : Gubernur Maluku Murad Ismail, selaku Inspektur Upacara pimpinan Apel Gelar Pasukan dalam rangka Antisipasi Bencana Alam di Wilayah Maluku. Sementara Kabag Dalops Biro Ops Polda Maluku AKBP Legawa utama, bertindak sebagai pemimpin upacara.
Apel ini berlangsung di Lapangan Tahapary, Tantui Kota Ambon, Selasa (24/11/2020), dihadiri Sekda Maluku Kasrul Selang, Kepala BPBD Maluku Hendrik Far-Far, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Dandrem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ambon Djunaidi, Wakapolda Maluku Brigjen Pol Jan Leonard de Fretes, Kepala BNN Maluku Brigjen pol M Zainul Muttaqien dan undangan lainnya.
Gubernur wilayah krisisnya mengatakan, apel ini sangat penting untuk memastikan secara langsung kesiapan personel dan peralatan yang akan dimobilisasi ketika keadaan bencana bencana alam di Maluku. Selain itu, BMKG telah memprediksi akan terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik yang mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Indonesia termasuk Maluku.
“Kita semua tidak melakukan bencana bencana di wilayah kita (Maluku). Tetapi meskipun Tuhan tidak menghendaki maka kita sudah siap menghadapinya. Sekecil apapun bencana bencana segera melakukan pencegahan. Sehingga dampak yang besar bisa kita lakukan untuk mencegahi,” katanya.
Atas dasar itu, Gubernur pun memberikan beberapa hal penting. Pertama, Bupati / Walikota se-Maluku menyusun Kebijakan Mitigasi Bencana sebagai respon fenomena La Nina yang kemungkinan akan melanda wilayah masing-masing. Siapkan tempat pengungsian yang layak dan bersih dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dan penyakit lainnya.
“Kedua, saya menginstruksikan OPD yang mencakup lingkup Pemprov Maluku untuk mempersiapkan personil dan peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung penanganan penanganan darurat. Segera koordinasikan tindakan pencegahan dengan OPD Kabupaten / Kota untuk mengantisipasi sebelum kejadian bencana,” katanya.
Hal penting ketiga, lanjut Gubernur,
kepada Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku diharapakan melakukan upaya pencegahan banjir dengan melakukan upaya jangka pendek dan panjang. Jangka pendek yang dimaksud dalam artian memastikan kapasitas sungai untuk mengisi debit air yang memungkinkan akan tinggi akibat peningkatan curah hujan. Sementara jangka panjang adalah memastikan optimalisasi tata kelola air dari hulu ke hilir.
“Hal penting keempat, dalam kesempatan ini, melalui Pangdam XVI / Pattimura, Kapolda Maluku, Danlantamal IX Ambon dan Danlanud Pattimura, saya.mohon dukungan personil dan peralatan yang tersedia untuk keadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Saya juga mendukung dukungan instansi Terkait lainnya seperti SAR Ambon, para Relawan, Taruna Siaga Bencana dan seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada serta kerjasamanya, “ujar Murad. (humasmaluku).